Atmosfir jelang duel akbar El Classico Real Madrid kontra Barcelona yang akan terjadi Kamis dini hari nanti dalam leg pertama semifinal Liga Champions mulai panas. Dua pelatih terbaik dunia dari masing-masing kubu saling melontarkan komentar pedas dan menyindir. Entah strategi atau dendam mendalam Jose Mourinho memulai tabuhan genderang itu dengan memantik perang urat syaraf dengan menyindir Pep Guardiola sebagai pelatih yang terlalu banyak mengkritik wasit.
Dikutip ESPN Soccernet, hal ini diungkapkannya dalam sebuah jumpa pers, Selasa (26/4) waktu setempat. Mou menyindir Guardiola karena mempertanyakan keputusan wasit yang mendiskualifikasi gol Pedro dalam Final Copa del Rey. "Hingga saat ini kita punya dua jenis pelatih. Pertama sekelompok kecil yang tidak pernah berbicara tentang wasit. Lalu kelompok kedua yang lebih besar yang selalu mengeritik wasit ketika membuat keputusan yang salah," kata Mou.
Mou pun melanjutkan sindirannya ini secara gamblang dengan menyebut jelas nama Pep Guardiola. "Dan melihat komentar Guardiola, rupanya ada kelompok ketiga, yang hanya terdiri dari satu orang, yang mengeritik ketika wasit membuat keputusan yang benar," sindir Mourinho. Kontan saja komentar ini langsung menyulut amarah Guardiola.
"Besok pada pukul 8.45 (waktu setempat), kami akan bertemu di lapangan. Di luar lapangan ia telah menang, seperti yang selalu ia lakukan sepanjang tahun ini. Tetapi di lapangan lihat apa yang akan terjadi," ketus Guardiola dalam sebuah jumpa pers di hari yang sama.
Walau demikian, Guardiola yakin umpatannya tidak akan mempengaruhi mental para pemain yang akan berlaga di Bernabeu dini hari nanti. Ia menegaskan kata-katanya ia tujukan langsung pada Mourinho. "Anda pikir para pemain akan berjuang lebih keras karena saya berbicara seperti ini kepada Jose melalui kamera. Ini semi final Liga Champions. Para pemain tidak akan termotivasi karena ini, mereka tahu apa yang saya pikirkan tentang laga ini," ujar Guardiola.
El Classico memang menghadirkan pertandingan yang dramatis, atraktif dan tensi tingkat tinggi. Mulai dari rivalitas sepakbola yang mengakar, faktor politik pun juga menjadi pemantik dalam laga ini selain uji kebolehan diantar dua pemain terbaik dunia Christiano Ronaldo dan Lionel Messi. Siapa pemenangnya, membuktikan keunggulan diatas segalanya.
Sumber : Berbagai Sumber/DPT