Hina Agama, Teror Jalan Keluarnya

Nasional / 26 April 2011

Kalangan Sendiri

Hina Agama, Teror Jalan Keluarnya

daniel.tanamal Official Writer
3202

Banyak analisa dan kemungkinan untuk menjawab akar dari permasalahan tiap aksi teror yang terjadi di negara ini. Namun yang paling mengemuka adalah, aksi teror tersebut dilakukan sebagai upaya aksi pembalasan terhadap perlakuan buruk yang dilakukan kelompok tertentu terhadap golongan lain.

Hal inilah yang diamati oleh pengamat intelijen Wawan Purwanto yang menilai bahwa rentetan teror bom di dalam negeri bukan tidak mungkin dilandasi upaya balas dendam. Wawan menilai teroris sering mengklaim bahwa tindakannya dilakukan untuk membalas tindakan buruk terhadap umat Muslim. “Segala kemungkinan ada, bisa dikatakan balas dendam. Apalagi, masalah agama kan masalah yang paling rawan dan bisa menimbulkan aksi balasan,” ujar Wawan sepertio dirilis inilah.com, Minggu (24/4/2011).

Salah satu bentuk perlakuan buruk itu misalnya adalah aksi sebuah kelompok Gereja tertentu di Amerika Serikat yang mengkampanyekan membakar kitab suci Al Quran. Tindakan itu dianggap sebagai perlakuan buruk terhadap umat Muslim yang bisa menimbulkan kebencian dari umat Muslim sendiri. Atau juga kasus penghujatan agama yang dilakukan Antonius Bawengan lewat provokasi buku terbitannya berjudul “Ya Tuhanku Aku Tertipu” dan “Saudara Perlukan Sponsor” yang berisi penghinaan terhadap umat Muslim.

Senada dengan fakta dilapangan mengenai gesekan yang terjadi karena permasalahan agama, Wawan menilai faktor SARA dan agama adalah dua faktor yang paling rentan menimbulkan konflik jika terjadi permasalahan. “Kalau masalah SARA atau agama memang sangat rentan dan rentetannya pasti banyak,” tutur Wawan.

Untuk beberapa orang yang terdoktrin karakternya untuk membalas memang hanya mempunyai satu jalan keluar untuk membalasnya yaitu melakukan teror ataupun pemlasan secara fisik yang dapat merugikan orang banyak. Namun sebagai umat percaya kita wajib menunjukan bahwa segala sesuatunya yang terjadi harus dapat diselesaikan dengan jalan keluar yang penuh damai dan tidak merugikan orang lain. Dialog dan kesadaran berbangsa dan bertanah airlah yang menyadarkan semuanya.

Sumber : Berbagai Sumber/DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami