Dibeberapa negara eropa ada beberapa kebijakan umum terkait hari raya seperti Paskah yang melarang salah satu kegiatan umum yang dianggap kurang berkenan jika dipraktekan pada hari itu. Rumania adalah salah satunya, disana kegiatan medis aborsi ditiadakan selama minggu Paskah untuk menghormati hari kemenangan orang percaya tersebut.
Dilansir Croatian Times, Euro Regional Center for Public Initiatives melakukan studi yang menunjukan bahwa pada Natal dan Paskah, rumah sakit menolak perempuan yang ingin menjalani operasi guna mengakhiri kehamilan. Pada Desember 2010, hanya 18 dari 68 rumah sakit yang menyatakan melayani aborsi. Itu berarti, aborsi yang terjadi hanya 27 persen.
Lustina Ionescu, seorang pengacara, mengatakan kepada harian Evenimentul Zilei bahwa sekalipun banyak rumah sakit melakukan aborsi, banyak dokter mengatakan bahwa mereka menolak untuk mempraktekkan aborsi sebelum Paskah dan Natal karena alasan keagamaan. Rumania merupakan salah satu negara dengan tingkat aborsi tertinggi di Uni Eropa, dengan ratio tiga aborsi berbanding satu kelahiran.
Pada Maret, sebanyak tiga kali aktivis pro-life Rumania berunjuk rasa di ibukota untuk menyuarakan kehidupan. Unjuk rasa itu diorganisasikan oleh sebuah koalisi yang terdiri dari 20 kelompok pro-life. Dalam unjuk rasa itu, Bogdan Stanciu, ketua asosiasi Pro Vita, menghimbau partai-partai politik di Romania untuk “melindungi kehidupan dan mencabut undang-undang yang mengizinkan aborsi.”
Sumber : ucanews/DPT