Ajaran dunia memang jauh berbeda dengan ajaran yang Yesus lakukan. Itulah yang terjadi di Philadelphia. Bagi dunia, mungkin mencegah mereka mengidap penyakit berbahaya lebih penting dan lebih baik daripada mencegah mereka untuk melakukan hubungan bebas. Inilah yang mungkin dunia ajarkan pada kita. Menurut anggapan dunia, menyediakan kondom lebih baik daripada memberi mereka kerohanian agar mengenal seks yang sesungguhnya.
Remaja di Philadephia, mulai dari umur 11 tahun hingga 19 tahun bisa mendapatkan kondom secara gratis. Mereka hanya perlu mengirim surat elektronik (email) untuk memperolehnya. Kampanye kondom gratis ini diluncurkan untuk mengurangi tingginya tingkat penyakit seksual di Philadelphia. “Mungkin kamu malu untuk membeli kondom, sekarang kamu yang tinggal di Philadelphia bisa mendapatkannya dengan mengirim surat elektronik ke kami,” tulis situs yang menyediakan kondom ini.
Situs yang bernama TakeControlPhilly.org, selain tempat para remaja tersebut mendapatkan kondom, juga menjelaskan berbagai penyakit akibat seks bebas seperti sipilis dan HIV/AIDS. Berdasarkan data terakhir, Philadelphia memiliki jumlah penderita penyakit seksual tertinggi bila dibandingkan dengan kota-kota lain.
Percaya atau tidak, Kevin Burns, direktur lembaga Action AIDS menganggap langkah untuk memberikan kondom gratis bagi anak usia 11 tahun adalah langkah yang tepat. “Mereka perlu dilindungi sedini mungkin,” itu alasannya. Jika di Provincetown, Massachusetts kampanye ini ditentang habis-habisan, maka tidak demikian di Philadelphia. Menurut juru bicara Departemen Kesehatan setempat, Jeff Moran, tidak ada reaksi berlebihan dari para orangtua apalagi sampai melakukan protes keras.
Dunia seperti apakah yang kita hidupi sekarang ini? Makanya Yesus katakan bahwa kita harus berhati-hati dan tetap waspada. Janganlah kita mengikuti dunia ini. Mungkin apa yang mereka kerjakan untuk mencegah sesuatu yang berbahaya, tapi apakah itu yang diajarkan Tuhan? Kesucian sekslah yang semestinya dijaga, sehingga secara otomatis penyakit pun tidak akan datang.
Sumber : tempointeraktif/lh3