Bondan Gunawan :

Nasional / 18 April 2011

Kalangan Sendiri

Bondan Gunawan : "Lawan Penindasan dengan Kasih!"

daniel.tanamal Official Writer
4787

Aksi dan ibadah solidaritas GKI Yasmin Bogor yang digelar di depan Istana Negara, Minggu (17/4) banyak diikuti oleh berbagai elemen kebangsaan juga para tokoh pluralis yang mendukung perjuangan melawan diskriminasi agama oleh beberapa oknum pemerintah yang melawan konstitusi ini. Salah satunya adalah Mantan Menteri Sekretaris Negara, Bondan Gunawan.

Bondan yang berorasi dengan kemeja putih, berkaca mata hitam dan memakai peci ini mengatakan bahwa pelarangan ibadah di GKI Yasmin oleh Wali Kota Bogor jelas melanggar konstitusi, karena konstitusi Indonesia dengan jelas menyatakan melindungi kebebasan warga negara untuk memeluk agama dan beribadah sesuai agama yang dipeluknya. "Pemerintah harus tahu ada pejabat tingkat dua yang melawan konstitusi," kata Bondan saat berorasi di hadapan ratusan jemaat dan aktivis kebangsaan.

Menteri Sekretaris Negara di era Presiden Abdurrahman Wahid ini juga menyatakan setiap oknum pemerintah yang melawan hukum harus ditindak dan mengajak, seluruh massa yang ikut dalam aksi agar tidak berhenti untuk mengingatkan pemerintah agar menjadi tauladan bagi rakyatnya dalam menjaga keutuhan NKRI.

"Mari kita lawan pejabat yang melawan konstitusi. Mari kita lawan dengan kasih. Selama kekerasan atas nama agama terjadi, selama itu pula kita akan beraksi. Saya yakin Presiden mendengar bahwa ada pejabat yang tidak taat kepada keputusan Mahkamah Agung," ujarnya.

Mengenai pelarangan ibadah di GKI Yasmin, Mahkamah Agung telah mengukuhkan izin pendirian bangunan gereja itu melalui putusan nomor 127 PK/TUN/2009 yang dikeluarkan pada 9 Desember 2010. Namun Wali Kota Bogor dan Polres Bogor Kota dengan berbagai alasan tetap melarang jemaat beribadah di dalam gereja.

Hadir memberikan orasi dalam aksi ini Pendeta Luspida Simanjuntak dari gereja HKBP, yang pernah menjadi korban serangan orang tak dikenal di HKBP Cikeuting, Bekasi. Presiden Dewan Gereja Dunia SAE Nababan, Aktivis Forum Bhineka Tunggal Ika, Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Srikandi Demokrasi Indonesia, Wahid Institute, dan Setara Institute.

 

Sumber : Jawaban.com/DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami