Andreas Noya, Manfaatkan Jabatan Untuk Dapatkan Wanita

Family / 18 April 2011

Kalangan Sendiri

Andreas Noya, Manfaatkan Jabatan Untuk Dapatkan Wanita

Puji Astuti Official Writer
8265

Harta, uang dan jabatan, hal ini seringkali membuat seseorang lupa diri. Inilah yang dialami oleh Andreas Noya ketika ia mendapatkan promosi sebagai manajer sebuah klap malam.

“Mungkin karena keangkuhan saya, dimana saya dapat posisi seperti itu dengan segala fasilitas yang saya dapat, akhirnya saya lupa diri. Perempuan-perempuan yang ngga mau sama saya, saya bisa cut mereka. Awalnya dari seperti itu. Malam ini saya tidur dengan ini, malam besok saya ganti tidur dengan ini.”

Namun pengkhianatan Andreas ternyata tercium oleh istrinya. “Jelas sakit hati, iya. Saya marah, iya. Namun tidak terpikir untuk saya membalas dia dengan berlaku seperti yang dia lakukan,” demikian ungkap Arum, istri Andreas.

Tapi kecurigaan istrinya tidak menciutkan nyali Andreas, dia malah semakin berani dan menjadi-jadi.

“Mulai dari tidak pulang satu hari, naik jadi tidak pulang dua hari. Mulailah disitu terjadi letupan-letupan di keluarga kami. Suatu hari saya mau pergi lagi, istri saya nahan.”

“Beri saya waktu juga dong,” demikian ujar istrinya.

Namun bukannya diperhatikan, tamparan yang diberikan oleh Andreas.

“Pada saat itu, saya merasa istri saya menjadi penghalang hubungan saya dengan selingkuhan saya. Jadi apapun saya lakukan untuk menyenangkan selingkuhan saya. Saya memukul dia pun tidak ada rasa bersalah. Intinya pada saat itu, saya benci pada istri saya.”

Tanpa daya Arum hanya bisa menerima perlakukan Andreas yang kasar, ia hanya bisa berlari kepada Tuhan dan berserah kepada-Nya.

“Saya belajar dari firman Tuhan sebagai istri harus tunduk kepada suami bagaimanapun keadaannya, apapun situasinya,” tutur Arum. “Waktu itu saya berpikir, ‘Aduh, berat sekali ya. Masa saya harus tunduk kepada suami yang seperti itu?’ Saya berdoa memohon kekuatan dari Tuhan agar bisa mengampuni suami saya.”

Mengampuni orang terdekat yang telah menyakiti kita bukanlah hal yang mudah, demikian juga Arum. Ia bergumul selama lima tahun untuk bisa mengampuni dan menerima suaminya itu apa adanya. Selama lima tahun itu pula, Andreas berkubang dalam perselingkuhannya. Hingga suatu malam, Andreas terjatuh dari motor yang dikendarainya.

“Tiba-tiba saya jatuh dari motor, tidak bisa bergerak lagi, dan tidak berdaya apa-apa.”

Andreas mengalami luka yang cukup serius, dan dirawat di rumah. Untuk melakukan segala sesuatu, Andreas harus dibantu oleh sang istri yang dengan setia merawatnya. Melihat kasih dan kesetiaan istrinya itu, Andreas mulai berpikir dan merenungkan semua yang telah ia perbuat kepada pasangan hidupnya itu.

“Dia begitu mengasihi saya, sampai tidak ada satu kata yang keluar untuk menyakiti saya saat itu. Saya mulai berpikir: kok pada saat seperti ini, bukan selingkuhan saya yang menolong saya. Bukan selingkuhan saya yang memperhatikan saya. Yang selama ini saya benci, dia yang mengasihi saya. Waktu itu saya bertanya dalam hati, istri saya punya kekuatan apa sampai dia bisa bertahan seperti ini?”

Akhirnya, penasaran dengan kasih yang dimiliki istrinya, Andreas memberanikan diri bertanya.

“Kok kamu bisa kuat sih?”

“Iya, saya punya Tuhan,” demikian jawab Arum.

Perkataan itu menyentuh hati Andreas, ternyata Tuhanlah yang bisa membuat istrinya tabah dan sekuat itu menerima siksaan batin dan fisik yang telah ia lakukan. Andreas pun menetapkan hati untuk berubah, bahkan ia mau mengikuti sebuah ret-reat yang dikhususkan untuk para pria yang ingin hidupnya berubah.

“Di satu sesi ditayangkan sebuah video klip yang menggambarkan bagaimana seorang ayah mengasihi anaknya. Dalam kekurangannya, ia berusaha penuh untuk menyenangkan hati anaknya ini. Hal sebaliknya saya lakukan, dengan kelebihan materi yang saya terima, saya malah melupakan anak saya. Itulah yang menyentuh saya dan membuat saya berkomitmen untuk meninggalkan semua yang pernah saya lakukan, terlebih yang telah menyakiti hati istri dan anak saya.”

Komitmennya, Andreas buktikan dengan perubahan hidupnya. Kehidupan keluarganya yang diambang kehancuran kini telah dipulihkan oleh kasih Tuhan. Hal ini adalah sebuah bukti, bahwa dengan doa dan ketaatan seorang istri yang takut akan Tuhan dapat memenangkan suaminya.

“Saya melihat suami saya sekarang setelah dipulihkan, suami saya benar-benar menjadi seorang pria sejati. Sekalipun suami saya tidak sempurna, tetapi dia jauh-jauh lebih baik dari yang dulu,” terang Arum. (Kesaksian ini ditayangkan 18 April 2011 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

Sumber Kesaksian:

Arum dan Andreas Noya

Sumber : V110414111057
Halaman :
1

Ikuti Kami