Berita Berlebihan, Bahayakan Negoisasi Dengan Perompak Somalia

Nasional / 13 April 2011

Kalangan Sendiri

Berita Berlebihan, Bahayakan Negoisasi Dengan Perompak Somalia

daniel.tanamal Official Writer
3817

Peristiwa pembajakan kapal barang Indonesia MV Sinar Kudus yang kini disandera oleh para perompak Somalia memang menjadi santapan berita besar terutama beberapa media besar yang membuat headline tentang para bajak laut yang sering melakukan aksinya tersebut. Namun publikasi besar-besaran seperti itu dinilai tidak membantu negoisasi pembebasan sandera, malah dapat membahayakan.

Hal ini diungkapkan Duta Besar Somalia untuk Indonesia Mohamud Olow Barow dalam pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Wakil Sekjen Partai Golkar Happy Bone Zulkarnaen, dan Ketua Bidang Kerja Sama Luar Negeri Partai Golkar Iris Indiramurti ketika membahas banyak hal, khususnya terkait penyanderaan 20 warga Indonesia oleh perompak Somalia di Semenanjung Somalia.di Wisma Bakrie, Jakarta, Selasa (12/4).

Barow berpesan agar media tidak berlebihan dalam memberitakan penyanderaan tersebut. Pemberitaan berlebihan justru akan membuat para perompak Somalia yang menyandera para ABK itu besar kepala sehingga cenderung menaikkan nilai tebusan yang diminta. "Dubes Somalia mengatakan, jangan membesar-besarkan eksistensi para perompak karena kalau semakin dibesarkan mereka makin memeras, meningkatkan nilai tawarnya," kata Happy.

Hal itu dibenarkan juga oleh Iris Indiramurti yang menambahkan bahwa berita yang terlalu diekspose dengan sendirinya memberi angin segar bagi para perompak. "Biasa-biasa saja memberitakannya. Misalnya, menelepon langsung keluarga (awak kapal), membuat mereka (perompak) besar kepala," katanya.

Kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia Tbk seperti diberitakan dibajak di Semenanjung Somalia dalam perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara, menuju Rotterdam, Belanda. Para pembajak laut Somalia mengambil alih kapal yang membawa bijih nikel dengan 20 awaknya tersebut pada 16 Maret 2011. Hingga saat in sebanyak 12 orang dari 20 awak dikabarkan sakit. Mereka kekurangan bahan makanan dan air bersih. Para perompak ini meminta uang tebusan 3 juta dollar AS sebagai tebusan bagi para sandera.

Sumber : Berbagai Sumber/DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami