Ciuman Yudas yang Begitu Mematikan

Internasional / 12 April 2011

Kalangan Sendiri

Ciuman Yudas yang Begitu Mematikan

Lois Official Writer
15667

Setelah peristiwa yang begitu membuktikan kasih seorang wanita kepada Tuhannya, dimana dia mencurahkan minyak yang mahal ke tubuh Yesus, seorang lainnya pergi kepada imam-imam kepala. Di dalam hatinya sudah tersimpan suatu rencana. Dia bertanya kepada mereka, “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?”

Kesepakatan akhirnya tercapai, Yudas pun mendapatkan uang 30 keping perak untuk ditukarkan dengan Yesus. Dia mulai mencari kesempatan yang baik, kapankah waktu itu? Saat itu Yesus baru saja selesai berdoa kepada Bapa-Nya. Yudas datang dengan rombongan yang besar. Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka “Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia.” Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata, “Salam Rabi,” lalu mencium Dia. Maka kata Yesus kepadanya, “Hai Yudas, engkau menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman?”

Ciuman pada dasarnya ungkapan kasih sayang kepada seseorang. Ciuman yang digunakan dalam acara keagamaan adalah ciuman yang dianggap sebagai tindakan suci. Dalam periode awal Kristen, ciuman adalah suatu ritual. Paulus sendiri menekankan salam kepada jemaat di Korintus, Roma, dan Tesalonika dengan cium kudus.

Dengan ciuman, Yudas menyerahkan Yesus untuk disalib. Ciuman yang seharusnya memberikan bukti kasih sayang seseorang, dipakai sebagai senjata kejahatan. Dewasa ini, ‘ciuman’ seperti apakah yang Anda berikan kepada orang-orang di sekitar Anda? Ciuman kudus seperti yang Yesus mau dan Paulus ajarkan? Atau ciuman Yudas yang mematikan?

Kepada Tuhan, ada yang mencium dengan sungguh-sungguh tapi tindakan mereka membuat Tuhan geleng-geleng kepala. Kepada istri / suaminya, ada yang dengan mesranya mencium, tapi ternyata kasih cinta mereka tidak buat satu orang. Kepada pacar, mereka katakan sangat mencintai mereka dan mencium mereka. Namun kenapa menghadirkan seks bebas di tengah-tengah mereka, sebuah bukti betapa rendahnya anggapan mereka tentang pacar mereka sendiri. Kepada anak, orangtua, rekan kerja, saudara, orang-orang di sekitar, kita katakan cinta buat mereka dan ‘mencium’ mereka. Tapi seringkali perkataan beda dengan perlakuan. Marilah lakukan hal yang sesuai dengan keyakinan, pemikiran, dan kehendak Yesus di dalam hidup kita.

Sumber : berbagai sumber/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami