Aksi memukau para bintang lapangan hijau tentu akan menghadirkan sensaai tertentu terutama terhadap siapapun yang menggilai olahraga nomor satu didunia ini. Trik dan strategi kerap mewarnai pertandingan demi hasil gemilang klubnya. Namun tidak sedikit yang menjalankan cara “nakal” untuk mencetak gol seperti diving. Striker AC Milan Fillipo Inzaghi dan penyerang Chelsea Fernando Torres adalah dua nama yang seringkali mempraktekkan hal terlarang tersebut.
Nama yang disebutkan terakhir pun melakukannya saat pertandingan babak pertama perempat Final Liga Champion antara Chelsea dengan Menchester United Rabu lalu. Fernando Torres sempat melakukan 'diving' atau trik pura-pura jatuh di kotak penalti lawan. Namun, wasit jeli. Dan Torres pun diganjar kartu kuning. Dalam sepak bola, diving tergolong permainan licik. Jika wasit tak jeli, maka sebuah pelanggaran atau penalti menjadi keuntungan tim yang melakukan diving.
Dirilis Daily Mail, 8 April, aksi licik Torres kini bisa terdeteksi lewat alat buatan para ahli Inggris. Alat kecil ini diletakkan diantara tumit dan mata kaki yang tidak mengganggu pemain. Hebatnya, sensor didalamnya mampu mendeteksi bentrokan kaki antara pemain. "Ada dua sensor yang mampu mendeteksi kecurangan pemain," ujar Andy Shaw pembuat alat anti diving ini.
Jeff Winter, mantan wasit Liga Premier mengatakan diving kini sudah menjadi bagian sepak bola. Tapi cara ini tidak adil dan tidak bermartabat. "Jika digunakan mampu meminimalisir kontroversi,"kata Jeff. Namun hingga berita ini diturunkan FIFA belum merespon penggunaan alat antidiving ini. Mungkin ada pembaca disini yang ingin menciptakan detektor anti korupsi? Pastinya akan sangat membantu kinerja KPK dan pemerintah sendiri.
Sumber : berbagai sumber - DPT