Tragedi penembakan terhadap siswa disebuah lingkungan sekolah kembali terjadi. Kali ini sebuah sekolah di Kota Rio de Janeiro, Brazil menjadi sasaran dimana seorang pria dengan brutal membunuh 12 murid sekolah dan melukai sedikitnya 20 orang sebelum dia akhirnya diduga bunuh diri setelah ditembak polisi pada Kamis pagi (7/4) waktu setempat.
Dilansir kantor berita Associated Press, Departemen Kesehatan dan Pertahanan Sipil Brazil memberi keterangan bahwa murid sekolah yang dibunuh itu terdiri dari sepuluh perempuan dan dua laki-laki. Mereka tampaknya merupakan target acak dan rata-rata berusia antara 12 hingga 15 tahun. Sedangkan pelaku penembak diketahui bernama Wellington Oliveira. Kini berusia 23 tahun, Oliveira pernah bersekolah di Tasso da Silveira, yang menjadi lokasi penembakan.
Hingga saat ini kepolisian masih menyelidiki motif penembakan brutal itu. Sang pelaku sempat menuliskan pesan pada secarik kertas, yang berbunyi "Bila dimungkinkan, saya ingin dikubur di sebelah makam ibu. Seorang pengikut Tuhan harus mengunjungi makam saya, paling tidak sekali. Dia harus berdoa di depan makam saya dan meminta ampun kepada Tuhan atas apa yang telah saya lakukan," demikian tulisan pada kertas itu.
Begitu mendengar kabar penembakan tersebut, Presiden Brazil, Dilma Rousseff, seketika menangis dan mengaku tidak menyangka bahwa negaranya dilanda tragedi demikian. " Itu bukanlah karakter bangsa kita sampai melakukan kejahatan demikian. Saya minta mengheningkan cipta selama satu menit bagi anak-anak yang nyawa mereka direnggut begitu cepat," ujar Rousseff dengan bersuara sendu sambil berlinang air mata.
Lingkungan pendidikan seperti sekolah seringkali menjadi sasaran penembakan dan pembunuhan atas aksi orang tidak bertanggungjawab yang melampiaskan beban kehidupannya secara tidak tepat. Peristiwa semacam ini wajib menjadi contoh berharga agar setiap institusi pendidikan memperketat keamanan demi jiwa para siswanya.
Sumber : Jawaban.com / DPT