Sistem tilang elektronik mulai sudah diterapkan meskipun masih lunak. Sebelumnya, Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) ingin melihat seberapa besar pelanggaran yang terjadi. Data menunjukkan bahwa sebanyak 1.570 kendaraan terkena bukti pelanggaran (tilang) elektronik karena melanggar lalu lintas di perempatan Sarinah, Jakarta Pusat.
“Mayoritas sepeda motor yang terkena tilang elektronik,” kata Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Yacob DK di Jakarta, Selasa (5/4). AKBP Yacob menyebutkan jumlah kendaraan yang melanggar itu meliputi 986 sepeda motor, 502 mobil pribadi, dan 82 angkutan umum.
Sungguh di luar dugaan. Jika sebelumnya sering ada paradigma tentang angkutan umum yang suka melanggar dan ugal-ugalan ternyata yang paling banyak dibuktikan adalah mobil pribadi. Jenis pelanggaran yang dilakukan pengendara yaitu menerobos lampu merah, menginjak garis berhenti, dan marka garis kuning. Untuk itu, pihak kepolisian akan mengirimkan bukti tilang dan gambar saat pengendara melanggar rambu-rambu lalu lintas kepada pemilik kendaraan ke alamat yang tertera pada Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Petugas Ditlantas Polda Metro Jaya menindak 29.437 kendaraan dan menegur 6.223 pengendara pada Operasi Simpatik Jaya selama sepekan sejak 28 Maret hingga 3 April 2011. Rincian penangkapan mencakup 19.229 pengendara roda dua, 7.429 sopir angkutan umum, dan 2.773 pengemudi mobil pribadi. Lagi-lagi pelanggaran dilakukan oleh kendaraan pribadi. Petugas juga mencatat terjadi 90 kecelakaan di wilayah Jakarta dengan 14 orang meninggal dunia, 18 orang luka berat, dan 82 orang luka ringan, serta kerugian materi sebesar Rp 242.750.000,-
Ditlantas Polda Metro jaya mengerahkan 2000 personil untuk menggelar Operasi Simpatik sejak 28 Maret hingga 14 April 2011. Perbuatan kita dilihat bukan dari cara kita pergi ke gereja, bagaimana hebatnya kita di tempat ibadah namun melalui tindakan kita sehari-hari. Tertiblah berlalu lintas, maka semua akan aman terkendali.
Sumber : mediaindonesia/lh3