Penyelenggara Hari Doa Nasional Amerika mendorong gubernur di seantero negeri untuk mengabaikan ancaman dari pihak oposisi anti agama dan memperingati hari doa di tahun ini, yang dijadwalkan akan diselenggarakan 5 Mei mendatang.
Pihak penyelenggara mengatakan mereka tidak peduli akan pengadilan banding yang dibawa oleh The Freedom from Religion Foundation (Yayasan Kebebasan Beragama).
Kelompok ateis dan agnostik mengatakan bukanlah urusan pemerintah untuk memberitahu orang-orang agar berdoa – meskipun melalui sejarah Amerika, presiden telah mengeluarkan seruan kepada orang Amerika untuk mencari hikmat dan berkat Tuhan.
Tahun lalu, seorang hakim pengadilan distrik menyatakan bahwa hari doa telah melanggar konstitusi. Putusan tersebut ditunda melalui pengadilan banding.
Sementara itu, Aliansi Dana Pertahanan mengatakan kepada khalayak umum bahwa meminta konstituen mereka untuk berdoa merupakan hal yang legal.
“Kami telah menyiapkan surat kepada para gubernur di seluruh negara bagian untuk menyakinkan mereka bahwa mereka dapat menyelenggarakan Hari Doa Nasional, dan hal itu merupakan aktivitas yang legal untuk dilakukan dan sesuatu yang telah dilakukan oleh para pendiri sejak awal berdirinya negara ini, dan juga merupakan hal yang terus kita praktekkan sampai hari ini,” jelas Kevin Theriot, pengacara dari Aliansi Dana Pertahanan.
Tema untuk hari doa nasional di tahun ini adalah “Allah Kita Benteng Pertahanan” (A Mighty Fortress is Our God).
Berbagai macam cara dilakukan manusia untuk membatasi sepak terjang kekristenan atas nama kebebasan beragama. Namun sebenarnya apa yang mereka lakukan justru memberangus dan menodai kebebasan itu sendiri yang sedang mereka ‘perjuangkan’.
Sumber : cbn.com