Rencananya Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan akan mengumumkan keberhasilan mereka memadamkan kebakaran di tangki bahan bakar nomor tiga di Kilang Cilacap. Saat itu sejumlah wartawan telah berkumpul di depan kantor yang hanya berjarak seratusan meter dari lokasi kebakaran. Namun tiba-tiba acara ini berubah menjadi kepanikan.
Dalam hitungan detik, api menyambar begitu besar. Ironisnya, api di lokasi tangki nomor tiga yang semula dinyatakan telah padam, kembali membumbung besar bahkan mengancam keberadaan tangki T104 atau tangki nomor empat yang berada tak jauh dari lokasi. Spontan saat itu juga Karen dan wartawan yang ada di depan kantor Pertamina Cilacap, lari terbirit-birit menjauh dari lokasi. Karen dievakuasi dengan mobil menjauh dari kompleks pertamina, sedangkan wartawan diarahkan petugas menjauh hingga radius 300 meter.
Saat dievakuasi, melalui radio handy talkie, Karen memerintahkan semua petugas pemadam kebakaran ditarik keluar. Kini pemadam yang tersisa berusaha mendinginkan Tangki T.104 agar tidak terbakar. Situasi semakin memanas ketika alat vakum terminator macet. Vakum terminator ini digunakan untuk campuran air dan foam. Dengan macetnya alat tersebut, api yang hampir padam langsung membesar kembali.
“Besarnya hampir 10 kali lipat karena api yang masih ada minyaknya bercampur dengan air,” kata pemadam dari Kilang Balongan yang tak mau disebutkan namanya. Saat ini api masih terlihat membesar, membumbung ke angkasa setinggi 150 meter. Jilatan api menyambar atas tangki nomor T.104, apalagi angin berhembus kencang membantu. Kebakaran kini mengancam tangki tersebut.
Keselamatan petugas pemadaman dipertaruhkan, apalagi alat vakum yang rusak makin memperparah, ditambah lagi dengan angin yang berhembus. Kita berdoa tidak ada korban jiwa dan korban terluka dalam kejadian ini.
Sumber : tempointeraktif/lh3