Gengsi

Investment / 2 April 2011

Kalangan Sendiri

Gengsi

Hot Triany Nadapdap Official Writer
2404

Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan (Filipi 4:11)

Hanya soal gengsi saja! Apa beda tas merk Louis Vuitton dengan tas buatan Tanggulangin (Sidoarjo)? Bukankah fungsinya sama? Fungsi memang sama, tapi gengsinya beda. Apa beda mobil Kijang dengan mobil Jaguar? Bukankah kalau jalan lagi macet, mobil semahal apa pun akan jalan merayap mirip kura-kura? Sekali lagi, gengsinya itu lho… Apa bedanya menyeruput kopi di angkringan kaki lima dengan nyeruput kopi di Starbuck? Menyeruput kopi di Starbuck jelas mengangkat harga diri kita sebagai orang yang mengikuti gaya hidup masa kini, meski di Starbuck kita sering pesan kopi yang kita tidak ngerti karena banyaknya istilah asing pada menunya.

Hati-hati kalau kita sudah menjadikan gengsi sebagai ilahi. Bagaimana cara kita mengukur gengsi sebagai ilah modern? Kalau demi gengsi kita mau melakukan apa saja, termasuk menyangkal diri kita yang sebenarnya. Demi gengsi kita berlagak sebagai orang kaya, padahal saat ini mungkin keuangan kita menipis dan hampir bangkrut. Pada kenyataannya, gengsi tidak akan pernah menolong kita. Justru karena gengsi, hidup kita makin terpuruk.

Musim lebaran adalah musim panen bagi dunia usaha. Mengapa? Karena pada musim lebaran tersebut permintaan pasar sangatlah luar biasa. Tidak hanya soal makanan saja, tapi perabotan rumah seperti mebel, sofa, lemari juga laris manis. Apalagi dunia otomotif, wuihh..laris manis… Kenapa laris manis di musim lebaran? Karena gengsinya itu, lho… Mudik dengan mobil’kan keren, meski dua bulan kemudian mobil tersebut dijemput oleh pihak pembiayaan karena tidak mampu bayar angsuran kredit. Yang lebih menyedihkan lagi, banyak orang cenderung memaksakan diri secara berlebihan kalu sudah menyangkut gengsi. Demi gengsi banyak orang berhutang dan terlilit hutang yang luar biasa. Makanya, sumber bencana terbesar dalam diri kita adalah gengsi. Jangan jadikan gengsi sebagai allah dalam hidup kita, karena hidup kita pasti dibuat hancur oleh karenanya. Cukupkan diri dan berpadanlah dengan apa yang ada pada kita, itu baru bijak! (PM)

 

Sumber : Renungan Harian Spirit
Halaman :
1

Ikuti Kami