BlackBerry akan meluncurkan BlackBerry Mobile Voice System (MVS) yang diperkirakan mengancam provider telepon lokal. Apa sebabnya? Pasalnya aplikasi ini semua orang dapat menelepon melalui BlackBerry-nya tanpa pulsa. Hal ini diungkapkan oleh Joegianto, pengamat IT, yang hadir dalam Press Conference BlackBerry Business di Garden Terrace 4 Season Hotel, Jakarta beberapa waktu yang lalu.
“Nantinya perusahaan bisa menelepon karyawannya dimana saja lewat aplikasi wireless, bukan pulsa lagi. Bisa bangkrut provider telepon lokal kita,” tegasnya. Joe menjelaskan sistem yang digunakan adalah PABX. PABX menghubungkan satu pesawat telepon dengan pesawat telepon lainnya dengan nomor extension. Itu jugalah yang akan digunakan oleh BlackBerry.
BlackBerry juga menyediakan aplikasi dimana semua karyawan yang memiliki BlackBerry tidak hanya bisa melakukan komunikasi secara personal, tetapi juga bisa melakukan komunikasi dengan semua karyawan internal perusahaannya. Semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan kantor juga bisa dikerjakan dan dikirimkan melalui aplikasi ini. BlackBerry memiliki beberapa pilihan server yang bisa disesuaikan dengan jumlah karyawan dan besarnya perusahaan.
Menurut Oliver Pilgerstrorfer, Senior PR Manager BlackBerry Southeast Asia, untuk perusahaan yang terdiri dari 1-5 orang tersedia BlackBerry Internal Server. Untuk perusahaan yang memiliki karyawan 6-499 orang, bisa menggunakan BlackBerry Enterprise Server Express, atau MDaemon Messaging Servis. Untuk perusahaan yang memiliki karyawan lebih dari 500 orang, dapat menggunakan BlackBerry Enterprise Server atau Hosted BlackBerry Enterprises Server.
Dengan layanan ini, misalnya saja BlackBerry Enterprise Server, fasilitas yang didapat yaitu wireless yang bisa digunakan untuk email, kalender, kontak telepon, mengatur email folder, mencari email di email server, menyediakan buku meeting, dapat menerima undangan meeting, mengecek tanggal dan kalender untuk jadwal kerja, dapat mengakses data-data perusahaan yang terkirim, dan dapat menggunakan aplikasi mobile untuk mengakses sistem bisnis di perusahaan. Namun BlackBerry belum bisa memastikan kapan layanan ini masuk ke Indonesia.
Sumber : kompas/lh3