Peningkatan jumlah siswa yang mengikuti home schooling atau metode belajar di rumah di Amerika Serikat pada tahun lalu ternyata meningkat sebanyak lebih dari 2 juta dibanding pada satu dekade lalu, di mana jumlah peserta home schooling hanya 850 ribu rumah. Menurut data otoritas di AS metode belajar ini menjadi pilihan utama umat Kristen di Amerika Serikat.
Selama ini di Negara Paman Sam, home schooling merupakan pilihan untuk orang tua yang memegang teguh nilai agama, khususnya untuk penganut Kristen. Alasannya, mereka tidak ingin anak-anak berada di sekolah umum. “Ini (home schooling) menjadi pilihan utama kebanyakan orang Amerika,” kata Presiden Institut Penelitian Nasional Belajar di Rumah (National Home Education Research Institute) Brian Ray.
Seperti dikutip Reuters, Kamis (17/3) kini keluarga yang mengikuti home schooling berasal dari bermacam keyakinan, tidak hanya pemeluk penganut Kristen. Selain itu, mereka juga berasal dari keluarga dengan berbagai aliran politik, strata ekonomi yang beragam dengan orang tua yang berasal dari berbagai tingkat pendidikan.
Menurut Ray, home schooling tidak lagi dipandang sebagai “hal pinggiran”. Menurut beberapa orangtua, mereka memilih sekolah di rumah agar memperkuat ikatan di antara anggota keluarga, memberikan lebih banyak waktu untuk kepentingan anak dan mengembangkan kurikulum individual. Ini juga merupakan alasan yang digunakan keluarga Kristen religius yang banyak menggunakan home schooling. Apalagi, home schooling semakin unjuk gigi dibanding dulu. Ini terlihat dari kemunculan katering untuk grup peserta home schooling, siswa home schooling yang tampil dalam pertunjukan konser dan teater lokal serta siswa sekolah yang sudah bisa mendapatkan mata kuliah perguruan tinggi.
Seperti yang dialami putra Sophia Sayigh, yang kini berusia 21 tahun. Putranya merupakan pemain band, pengajar musik dan bekerja untuk membuat sebuah studio. Putra Sophia yang tinggal di pinggiran kota Boston, mengambil kelas di Harvard Extension School dan dialihkan ke mata kuliah perguruan tinggi, kemudian lulus dari Berklee College of Music hanya dalam dua setengah tahun. Dua anak Sophia, baik putra atau putri (18), pernah belajar di sekolah umum yang merupakan pilihan ibu mereka. Namun sekolah umum dinilai merupakan sumber kecemasan dalam nilai, tes dan struktur yang mencekik.
Sumber : okezone/DPT