Orangtua tidak selalu sepakat mengenai cara yang tepat untuk mendisiplin anak, sehingga seringkali muncul perdebatan dengan anak, seperti “Tetapi kata mama!” atau “Tapi sama papa boleh!” Sangatlah penting bagi keluarga Anda, untuk mencoba dan berperilaku konsisten dengan gaya pengasuhan Anda.
Banyak orangtua yang memiliki cara yang berbeda untuk mendisiplin anak mereka. Bahkan hal ini seringkali menimbulkan perdebatan orangtua di hadapan anak-anaknya. Lalu apa yang dapat dilakukan orangtua untuk mencegah terjadinya hal ini?
Saat orangtua memiliki gaya pendisiplinan yang berbeda, hal ini pasti akan menimbulkan ketegangan dan perdebatan. Ketegangan dapat terjadi kapan saja bila dua orang atau lebih bekerja sama untuk suatu proyek namun setiap pihak memakai pendekatan yang berbeda.
Mengasuh anak juga memiliki kemiripan dengan kerjasama lainnya. Setiap orang membawa pola pengasuhan yang telah dipelajari dan dihadapinya sepanjang hidupnya. Sebagai orangtua, kita dipengaruhi oleh pendekatan disiplin yang kita alami saat tumbuh dewasa, dan kita cenderung menerapkan pendekatan disiplin itu ke anak-anak kita tanpa membicarakannya terlebih dahulu dengan pasangan kita.
Bayangkan sebuah tim baseball yang bersemangat untuk memenangkan sebuah pertandingan, tetapi dipandu oleh dua orang pelatih yang memiliki aturan yang berbeda dan informasi yang saling bertentangan. Bayangkan ketegangan dan reaksi dari para pemain saat mereka menyaksikan para pelatih bertengkar. Ketika Anda dan istri bertengkar di depan anak-anak, Anda mungkin tidak menyadari bagaimana mereka akan terpengaruh. Ada anak yang mungkin akan belajar “beginilah cara yang seharusnya untuk menyelesaikan konflik”. Anak yang lain mungkin akan belajar bagaimana menguasai dan melawan pasangannya, yang mungkin akan menyebabkan lebih banyak kebingungan dan kesusahan di dalam keluarga.
Hal yang perlu digasrisbawahi adalah Anda dan istri sebagai orangtua harus selalu berusaha berada di halaman yang sama. Itulah cara terbaik untuk berhenti berdebat dengan adanya anak Anda yang menyaksikan.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu:
1. Menyetujui sinyal yang dapat mengingatkan Anda berdua bahwa percakapan telah cukup panas dan perlu dihentikan.
2. Buatlah komitmen baik untuk menghormai dan bertindak berdasarkan sinyal tersebut. Anda mungkin akan meninggalkan pertengkaran dan sepakat untuk memiliki waktu menenangkan diri untuk sesaat. Atau atur waktu untuk kembali mendiskusikan pendapat Anda yang berbeda. Atau tuliskan apa yang Anda rasakan dan bagikan kemudian pada pasangan Anda, agar ia dapat memahami dasar dari pendekatan disiplin Anda.
3. Buatlah ‘buku aturan’ keluarga Anda sendiri. Tulislah secara jelas, dapat diterima, dan dapat dilakukan (baik oleh orangtua maupun anak-anak) mengenai perilaku mana yang dapat diterima dan yang tidak. Keluarga Anda, sebagaimana tim baseball, akan menjadi lebih sukses jika Anda memiliki panduan yang jelas.
4. Pertimbangkan untuk mengikuti kelas pengasuhan bersama. Dengan cara demikian Anda memiliki pengalaman pengasuhan umum yang dapat Anda gambarkan. Dengarkan bagaimana orang lain mengasuh anaknya (dan kenapa) dapat memberikan perspektif baru untuk apa yang Anda inginkan bagi keluarga Anda sendiri. Meskipun kita telah belajar bagaimana menjadi orangtua dari orangtua kita, sebagai orang dewasa kita akan mendapatkan manfaat dengan mempelajari ketrampilan yang baru.
5. Carilah pihak ketiga yang profesional jika Anda tidak dapat menemukan cara untuk bekerjasama di area dimana Anda ingin berkembang. Terkadang perspektif luar akan membantu kita memahami alasan-alasan yang mendasari perselisihan.
6. Ingat kesuksesan Anda. Selama pernikahan, Anda dan istri tanpa diragukan lagi pasti berhasil bernegosiasi dalam berbagai situasi – dimana masing-masing dari Anda melepaskan dan mengambil sesuatu sampai menemukan jalan tengah. Anda juga bisa sukses mengakhiri perdebatan di depan anak-anak jika memang menginginkannya. Hal ini memang tidak akan menjadi mudah, namun akan bermanfaat. Dan anak Andalah yang akan menjadi pemenang utamanya.
Setelah mengatakan semua itu, sangatlah penting untuk tidak berlebihan dalam mencoba menghindari pertengkaran. Setelah percekcokan kecil di hadapan anak-anak – dan menyelesaikannya secara damai – dapat benar-benar bermanfaat bagi mereka; karena hal itu menunjukkan merupakan suatu hal yang mungkin untuk berselisih pendapat dengan orang yang Anda kasihi, dan hubungan itu tidak akan berakhir hanya karena orang bertengkar satu sama lain.
Sumber : sheknows.com