Jika Seni Islam Masuk ke Gereja

Internasional / 8 March 2011

Kalangan Sendiri

Jika Seni Islam Masuk ke Gereja

Lois Official Writer
2993

Seni merupakan ‘alat’ yang tepat untuk menyatukan perbedaan. Musik dapat membawa kedamaian di hati setiap orang yang mendengarnya. Tarian dapat menyatukan penduduk Palestina dan Yahudi yang masih bergejolak saat ini, ataupun barang-barang seni yang ada di seluruh belahan dunia. Anda dapat melihat koleksi yang dimiliki oleh pengusaha Yahudi-Iran,

Nasser David Khalili (65) mempunyai koleksi benda-benda seni Islam terbanyak di seluruh dunia. Yang uniknya lagi adalah dimana benda-benda seni ini diletakkan, yaitu di dalam sebuah gereja Kristen Nieuwe Kerk (Gereja Baru) di Amsterdam. Adakah cara yang lebih baik untuk menunjukkan keharmonisan dari ketiga agama dunia ini?

Keluarga Khalili adalah keluarga pedagang seni Yahudi asal Isfahan, Iran, yang mulai tahun 70-an mengkoleksi benda-benda seni Islam. Empat puluh tahun kemudian, koleksinya sudah melebihi 25.000 potong dan menjadikannya sebagai pengoleksi seni Islam terkemuka di dunia. “Koleksi Dr. Khalili ini bersifat ensiklopedia,” kata pakar Arab Luit Mols, penulis catalog pameran di Amsterdam ini. Di Nieuwe Kerk, Anda dapat melihat keindahan miniatur Persia yang apabila diperbesar 100 kalipun masih akan tampak detail-detail indahnya.

“Tidak semua benda seni Islam itu agamis,” tegas Khalili. “Berbeda dengan seni Kristen misalnya, seni dari dunia Islam sebagian besar sifatnya sekuler.” Meskipun koleksi Khalili ada yang nilainya naik sampai lebih dari satu milyar euro, namun bukan itu intinya. “Seni menjadi bagian dari kemanusiaan, saya hanyalah penjaga sementara.” Menurut Khalili, seni adalah hal yang terindah di dunia ini dan dia ingin berbagi antusiasmenya itu dengan dunia.

Salah satu benda seni kesukaannya adalah lukisan Persia yang menggambarkan Musa, Yesus, dan Muhammad. “Ketiga agama monotheisme ini adalah kakak beradik dari keluarga yang sama yang dulu hidup bersama secara harmonis. Lukisan ini adalah buktinya.” begitu katanya. Karena itu, Khalili meminta ilmuwan internasional tersohor untuk meneliti dan mengkatalogkan koleksinya. Ini diperlukan agar seni itu bisa lestari. “Saya hendak membuat 40.000 kopi dan mengirimkannya gratis ke seluruh universitas di dunia.” Kerukunan beragama perlu dijaga, salah satunya dengan melihat bagaimana seni bekerja merukunkan manusia yang berbeda agama dan kepercayaannya.

Sumber : kompas/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami