Amarah luar biasa yang menghinggapi dua pekerja ini usai mereka dipecat membuat gelap mata dan melakukan tindakan mengerikan, membakar pimpinan yang memecatnya secara hidup-hidup. Kejadian tragis ini terjadi di Pabrik baja Distrik Bolangir sekitar 400 kilometer sebelah barat Bhubaneshwar, Ibukota Negara Bagian Orissa India.
Seperti dilansir Associated Press, Jumat (4/3) setelah mengetahui mereka dipecat, puluhan pekerja menyerang kendaraan yang membawa pimpinan bernama Radhey Shyam Roy saat dirinya hendak meninggalkan pabrik baja tempatnya bekerja. Pekerja yang ganas menyiram kendaraan yang Roy dengan bensin dan menyulutnya dengan api.
Dua orang yang berada di dalam mobil tersebut berhasil melarikan diri, namun malang bagi Roy dirinya terjebak di dalam mobil dan pada akhirnya tewas akibat luka bakar parah. Polisi menangkap dua orang pekerja yang dianggap terlibat dalam insiden ini. Keduanya dihadapkan pada dakwaan tindakan pembunuhan. Insiden yang berkaitan dengan kekerasan pekerja memang kerap terjadi di India. Pekerja tersebut biasanya mengincar para atasan disaat terjadi perselisihan pendapatan serta pemecatan.
Rasa amarah yang memuncak adalah bagian dari diri yang belum dapat kita kendalikan. Ketika amarah mengendalikan kita maka kita tak dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, menjadi buta dan tak dapat melihat hal-hal yang rohani dalam hidup ini. Banyak diantara kita yang melakukan dosa amarah ini, walaupun kita mencoba mencari dalih untuk menyalahkan sifat alamiah kita, namun hati nurani selalu menuduh kita. Sadar atau tidak sadar kalau kita diperintah oleh sifat marah yang tidak terkendali, kita sedang mendukakan Roh Kudus.
Karenanya haruslah kita introspeksi diri, mencari tahu apakah kita punya kepribadian pemarah dan harus mengakui bahwa itu adalah dosa besar di mata Allah dan di mata kita sendiri. Terakhir memohon pengampunan Allah atas sifat yang suka mengamuk dan tabiat marah yang tidak terkendali. Melalui Amsal 15:1,18 kita diajak untuk bertutur kata lemah lembut dan rendah hati agar amarah jauh dari kita.
Sumber : AP/DPT