Pria Lebih Banyak Berbicara Dibandingkan Wanita

Info Sehat / 4 March 2011

Kalangan Sendiri

Pria Lebih Banyak Berbicara Dibandingkan Wanita

Lestari99 Official Writer
5334

Seringkali pria sepertinya kehabisan bahan untuk berkata-kata, namun Anda bisa membuatnya bicara cukup lama jika Anda tahu caranya. Namun bertolak belakang dengan kepercayaan ini, sebuah penelitian menemuan bahwa pria berbicara lebih banyak dibandingkan wanita.

Namun ketika wanita berbicara, hal itu layak untuk didengarkan karena wanita menggunakan bahasa yang lebih bervariasi dan lebih bijaksana dibandingkan pria.

Psikolog Geoffrey Beattie dari Manchester University 56 studi yang berkaitan antara komunikasi pria dan wanita dan menemukan 24 pria disimpulkan menggunakan lebih banyak kata-kata per hari dimana wanita hanya dua yang membicarakan seks secara akif.

Profesor Beattie kemudian melakukan penelitian sendiri, merekam 50 percakapan tentang berbagai topik sebelum memberikan script kepada para relawan yang sudah diganti sebelumnya dan menghilangkan kata kelima serta meminta mereka untuk mengisi kekosongan itu.

Kata-kata yang diucapkan wanita lebih sulit untuk ditebak karena mereka menggunakan bahasa dengan lebih hati-hati, ujar profesor. Misalnya, ketika memberikan pujian, pria cenderung mengandalkan kata-kata hambar dan karena itu lebih mudah ditebak, seperti ‘manis’ dan ‘baik’.

Sebuah pujian khas pria mungkin seperti ini, “kamu terlihat benar-benar manis hari ini.” Seorang wanita, lebih suka untuk berkata, “Saya benar-benar suka jaket Anda. Di mana Anda membelinya?”

Secara keseluruhan, 81 persen kata-kata pria dapat ditebak dalam satu waktu, bila dibandingkan dengan wanita yang hanya 71 persen. Satu-satunya saat dimana kedua jenis kelamin ini seimbang yaitu saat berbicara tentang kondisi saat ini, sebagaimana ditemukan melalui penelitian yang dilakukan oleh perusahaan asuransi Sheilas’ Wheels.

Profesor Beattie berkata, “Adalah pria yang lebih mungkin untuk berbicara ketika menyangkut perbincangan sosial dengan mendaur ulang perkataan mereka dengan bahasa ritual dan berlebihan serta tidak mengandung informasi baru. Sedangkan wanita ‘cerewet’ tidak lebih dari hanya sekedar sebuah mitos budaya.”

Sumber : saidaonline
Halaman :
1

Ikuti Kami