Perzinahan Pikiran

Marriage / 1 March 2011

Kalangan Sendiri

Perzinahan Pikiran

Lestari99 Official Writer
5981

Minggu lalu Cindy dan saya berbagi beberapa pemikiran mengenai topik keintiman pernikahan. Setelah itu, beberapa pria menulis dan mengatakan mereka benar-benar menyukai bagian dari sharing saya yang mengatakan “seks merupakan sebuah jenis penyembahan”. Namun ada jenis penyembahan yang benar dan ada jenis penyembahan yang salah. Saya ingin mengajak para pria untuk membicarakan hal ini sedikit lebih dalam dan saya minta agar Anda berdoa untuk ini:

  1. Apakah saya terlihat murni saat memandang orang lain – namun pada kenyataannya saya terperangkap di antara kekafiran dan ketaatan pada standar Tuhan?
  2. Apakah saya mendapatkan kepuasan seksual dari orang lain atau hal lain selain istri saya?

Jika Anda melakukannya, maka Anda tidak menjaga diri Anda dan juga tempat tidur pernikahan Anda “bersih” seperti yang dikatakan Alkitab untuk kita lakukan. Saya tidak pernah mengenal seorang pengikut Kristus yang tidak INGIN menjadi seorang pria yang memiliki integritas seksual. Di saat yang sama saya percaya kebanyakan pria Kristen berjuang keras di area ini dalam kehidupan mereka, termasuk saya sendiri.

Pertama, secara pribadi saya harus menyadari bahwa saya tidak dapat mencampur-adukkan standar Allah akan integritas seksual dengan standar saya sendiri – karena standar saya selalu jauh di bawah Tuhan. Bukan soal “apa yang saya bisa dan tidak bisa hindari” saat saya membiarkan mata dan pikiran saya fokus pada hal itu, namun sebaliknya saya harus menjauh dan meninggalkan segala sesuatu yang dapat menyeret saya kepada dosa.

Mengapa Anda bahkan pergi ke sana? Apa gunanya “bermain begitu dekat di tepi jurang?” Apakah perilaku itu akan menyenangkan Allah? Apakah itu adalah tempat dimana Tuhan ingin pergi bersama dengan Anda? Dimana Anda terlalu percaya diri dengan kekuatan Anda sendiri dan melakukan hal-hal sembrono dengan konsekuensi tinggi, dimana Anda bisa jatuh dengan mudahnya.

Mendapatkan sedikit kepuasan seksual dari seorang wanita dengan menulis surat kepadanya, berbicara dengannya, melihatnya secara langsung maupun dalam bentuk gambar, dari komputer atau media lainnya dimana Anda akan merasa malu jika Yesus bersama dengan Anda, adalah bentuk dari perzinahan (lihat Efesus 5:3-5) – dan ya, jika Anda adalah anak Tuhan, IA BERSAMA dengan Anda.

Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak! Atau tidak tahukah kamu, bahwa siapa yang mengikatkan dirinya pada perempuan cabul, menjadi satu tubuh dengan dia? Sebab, demikianlah kata nas: "Keduanya akan menjadi satu daging." (1 Korintus 6:15-16).

Alkitab mengajarkan kita untuk melarikan diri dari sikap yang tidak bermoral (sebagaimana Alkitab menceritakan Yusuf melakukannya ketika ia dicobai oleh istri Potifar). Kita diperintahkan untuk membuang segala dosa yang merintangi. Dan apapun atau siapapun yang kita biarkan untuk menghibur secara seksual meskipun dalam waktu yang singkat selain istri kita sendiri dan kita tidak melarikan diri dari hal itu, akan menyeret diri kita ke dalam dosa. Dan jangan membuat kesalahan mengenai hal ini, dosa jenis ini sangat adiktif. Para ahli mengatakan bahwa dosa tipe ini merupakan “kecanduan yang paling cepat tumbuh di dunia, dan merupakan pilihan kecanduan di antara orang Kristen”.

Sungguh tragis bukan? Itulah salah satu alasan mengapa begitu banyak orang di luar gereja menunjuk kita sebagai sekelompok orang munafik. Dan hal ini membangkitkan amarah dan mendukakan hati Tuhan. Sebagai anak-anak Tuhan, kita adalah Bait Kudus Tuhan, jadi kotoran apapun yang kita bawa ke dalam kehidupan kita, kita juga melemparkan kotoran itu kepada Tuhan.

Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Korintus 6:18-20).

Jadi jangan coba-coba untuk membenarkan setiap perilaku seksual yang tidak menghormati Allah dan istri Anda dengan menganggap bahwa hal itu “tidak berbahaya” atau “sudah kodratnya” atau mengatakan bahwa hal itu “bukanlah masalah besar” – karena itu adalah masalah besar. Anda memberikan kesempatan kepada musuh untuk memijakkan kaki dalam hidup Anda setiap kali Anda menghibur selera seksual Anda dengan hal lain di luar istri Anda.

Saya pribadi membuat keputusan beberapa tahun yang lalu untuk melarikan diri dari memberi makan perilaku jenis ini. Hal ini merupakan pertempuran berkelanjutan, tapi layak untuk diperjuangkan. Bagi saya, hal itu berarti menjauh dari televisi, iklan media, dan setiap gambar yang memberikan sedikit rangsangan.

Ini berati saya “melaparkan” mata saya sedemikian rupa sehingga setiap kali seorang wanita atau gambaran seorang wanita mulai menggoda saya untuk berpikir kotor, saya langsung mengalihkan mata dan pikiran saya dari hal itu sesering gambaran itu muncul sampai keinginan itu benar-benar hilang. Ini adalah masalah melaparkan sesuatu yang tidak saya inginkan untuk bertumbuh. Saya hanya ingin memberi makan keinginan yang bermanfaat bagi kesehatan pernikahan dan kehidupan spiritual saya.

Jika saya terlihat seperti orang bodoh bagi orang lain, saya tidak peduli. Saya tidak dipandang bodoh oleh mereka yang sangat berarti bagi hidup saya – Tuhan saya dan istri saya. Saya sadar bahwa kekudusan dan kemurnian dapat dicapai melalui serangkaian pilihan yang saya buat setiap hari.

Untuk saya, pilihan-pilihan yang membantu saya adalah (1) Tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila; perbuatan murtad aku benci, itu takkan melekat padaku.” (Mazmur 101:3) dan (2) “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].” (Kolose 3:5-6).

Hai para pria, saya berdoa agar Anda bergabung dengan saya dalam membuat pilihan untuk hidup berdasarkan standar kekudusan Tuhan.

  1. Milikilah akuntabilitas di hadapan pria lain yang bisa Anda percaya untuk menahan kaki Anda terbakar di atas masalah yang serius ini.
  2. Carilah pertolongan Tuhan yang dapat menyediakan “jalan keluar” ketika Anda dihadapkan kepada godaan.
  3. Berdoalah untuk kemurnian seperti yang dilakukan Daud di dalam Mazmur 51:12, “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!”

Para istri, jangan salahkan diri Anda. Seorang suami akan bekerja keras untuk meyakinkan istri dan orang lain bahwa kecanduannya akan pornografi adalah kesalahan istrinya. Seringkali pria melakukan hal ini untuk mengurangi rasa bersalahnya, namun jangan biarkan pikiran seperti itu menguasai Anda. Menyakiti diri sendiri tidaklah produktif dan tidak ada gunanya. Hal ini juga hanya membuat Anda mengasihani diri sendiri dan itu adalah dosa.

Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” (Roma 8:1)

Tuhan tidak ingin kita mengutuki diri kita sendiri. IA juga tidak ingin kita menipu diri kita dengan berpikir bahwa kita sempurna. Kita harus selalu terbuka untuk koreksi dan perubahan, tetapi cara Tuhan untuk mencapai perubahan total adalah melalui perintah yang penuh kasih, bukan dengan kutukan brutal.

Kami berdoa agar sebagai suami istri Anda dapat lari dari godaan seksual dan dosa, lakukan apa yang Anda bisa untuk saling menikmati seks satu sama lain, menahan diri dari “munculnya kejahatan” dan latih diri Anda dalam hal ini. Dengan melakukan hal ini untuk kepentingan Anda pada akhirnya juga akan membantu Anda dalam mendidik anak-anak Anda sebelum pikiran mereka terkontaminasi hal-hal yang dapat menarik mereka kepada kecanduan yang pada akhirnya dapat menghancurkan kehidupan dan pernikahan mereka.

Sumber : marriagemissions.com
Halaman :
1

Ikuti Kami