The King's Speech

Film Review / 28 February 2011

Kalangan Sendiri

The King's Speech

daniel.tanamal Official Writer
4608

Sebuah film yang diangkat kisah nyata ini baru saja menjadi raja baru film 2011 usai menyabet gelar sebagai film terbaik, aktor terbaik, sutradara terbaik untuk Tom Hooper dan skenario terbaik pada perhelatan akbar Academy Awards 2011 yang di gelar di Kodak Theatre, Los Angeles, Minggu (27/2). Pecinta film inspiratif dari kisah sejarah wajib mencantumkan judul film ini dalam agenda nontonnya.

Sepeninggal Raja George V, Prince Edward yang seharusnya naik tahta lebih memilih melepas tahta dan menikahi seorang gadis biasa. Hal itu membuat adiknya Prince Albert mengambil alih tampuk kekuasaan. Satu kekurangan Albert yang vital, dirinya adalah seorang penderita gagap bicara. Hal ini diantisipasi dengan baik oleh sang istri yang tak lain adalah Queen Elizabeth.

Elizabeth tak pernah menyerah. Setelah mencoba beberapa dokter untuk menyembuhkan gagap yang diderita Albert, Elizabeth lantas mencoba metode yang lebih tak lazim. Ia meminta Lionel Logue seorang terapis dengan metode aneh, untuk menyembuhkan suaminya. Dengan tekad yang kuat dan bimbingan dari Lionel, Albert akhirnya berhasil sembuh. Dari seorang pria gagap, Albert menjadi seorang raja yang mampu berpidato dan membakar semangat seluruh warga Inggris untuk menghadapi Perang Dunia II.

Tidak ada keraguan lagi untuk merekomendasikan film ini menjadi film wajib tonton. Selain predikatnya sebagai rajanya Film tahun ini, kita diajak melihat satu situasi bahwa didalam kemegahan dan kebesaran suatu kerajaan terdapat satu kelemahan vital yang dapat terjadi pada pribadi dari kalangan biasa. Satu hal yang menjadi kekuatan film ini adalah nilai kerajaan tersebut menjadi istimewa dengan sentuhan kasih sayang yang menjadi motivasi seseorang untuk bangkit dari kelemahan.

Sumber : niello
Halaman :
1

Ikuti Kami