Biarkan Kasih Kristus Memenuhi Pernikahan Anda

Marriage / 24 February 2011

Kalangan Sendiri

Biarkan Kasih Kristus Memenuhi Pernikahan Anda

Lestari99 Official Writer
5090

Banyak pria yang berusaha bersikap romantis kepada istri mereka di tengah tekanan hidup yang melanda. Sementara itu, banyak istri yang juga berusaha tampil mempesona di hadapan suami mereka. Melakukan hal-hal ini seringkali dapat membawa banyak ketidakamanan bagi kita, sementara kita sendiri menetapkan standar tinggi untuk pasangan kita.

Di bulan Februari yang sarat dengan cinta ini, banyak dari kita yang berjalan keliling dengan membawa cangkir emosional, dan seperti pengemis di jalan, menunggu suami atau istri kita untuk mengisi cangkir itu dengan rasa aman dan kepastian. Namun, kenyataannya adalah pasangan kita tidak pernah diciptakan untuk mengisi cangkir emosional kita dengan hal-hal itu - hanya Tuhan yang bisa. Ketika kita mengharapkan pasangan kita untuk memenuhi semua kebutuhan kita, secara tidak sengaja kita telah menempatkan mereka di takhta hati kita yang telah dirancang hanya untuk Tuhan. Ketika pasangan gagal memenuhi harapan kita yang tinggi, kita menjadi kecewa dan merasa tidak puas terhadap mereka. Hadiah terindah yang dapat kita berikan pada pasangan sejatinya adalah hubungan yang berpusat pada kasih Kristus.

Hubungan yang berpusat pada kasih Tuhan mengakui bahwa Allah adalah sumber pribadi Anda dari kepastian, kemananan dan kepuasan. Ketika saya berpaling pada Tuhan dalam kebutuhan saya untuk mendengar-Nya mengatakan “Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!” (Mazmur 45:12), maka saya dapat membebaskan suami saya dari keharusan membuat saya merasa aman tentang diri saya sendiri.

Saat saya mencari Tuhan karena “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.” (Mazmur 16:11), maka Tuhan dapat menyentuh tempat-tempat rahasia hati saya yang tak seorangpun dapat menyentuhnya untuk memberikan kepuasan dan memenuhi hasrat hatiku.

Ketika saya mengingat bahwa Tuhan memikirkanku lebih banyak dari pasir di laut (Mazmur 139:17-18), bahwa Dia melihat setiap air mata saat saya menangis diam-diam dan menampungnya dalam kirbat-Nya (Mazmur 56:8) dan Tuhan telah menghitung setiap helai rambutku (Matius 10:30), saya benar-benar dilingkupi dengan kasih-Nya yang berharga.

Memahami kebenaran bahwa Allahku memperhatikan setiap detail kehidupanku memberikan kepada saya sebuah tempat penting bahwa tidak ada orang lain yang dapat memberikan atau mengambilnya pergi. Izinkan Tuhan memenuhi tempat di hidup Anda daripada mengharapkan agar pasangan Anda yang memenuhinya dan sebenarnya hal itu merupakan hadiah yang terbaik bagi Anda berdua!

Dalam konteks pernikahan, Anda juga dapat mendorong pasangan Anda untuk berpusat pada kasih Kristus. Setiap kali saya memberitahu suami saya betapa saya mengasihinya lebih dari siapapun juga di dunia ini, ia selalu dengan cepat menjawab, “Setelah Tuhan, bukan?” Tentu saja itu yang saya maksudkan, namun ia ingin memastikan agar saya selalu ingat untuk menempatkan Tuhan sebagai yang terutama. Saat suami saya mengingatkan, itulah salah satu cara ia menjadikan Tuhan sebagai pusat dalam hubungan kami, daripada menjadikan kami sebagai pusat. Pada gilirannya saat ia didera kesibukan dalam jadwalnya, daripada ia sibuk dengan kesibukannya sendiri, saya mendorongnya untuk menyendiri dengan Tuhan. Lagipula, waktu kebersamaan kami akan lebih baik jika ia telah disegarkan secara roh.

Cara lain yang kami lakuklan untuk menjadikan Tuhan sebagai pusat dari hubungan kami adalah melalui surat yang saya sebut “catatan cinta dari saya dan Yesus”. Baik suami maupun saya sendiri sangat menikmati saat kami memberi maupun menerima catatan kecil ini. Dalam catatan cinta, kami menulis ungkapan untuk saling membangkitkan roh di dalam Tuhan. Anda dapat mengasihi pasangan Anda menggunakan Alkitab dengan sangat mudah! Suatu hari saya mengatakan kepadanya bahwa saya pikir ia adalah pria yang sangat luar biasa. Ia kemudian menjawab, “Tidak, saya tidak luar biasa...” dan mulai menyebutkan alasannya satu per satu. Saya katakan, “Ok, menurut Tuhan kamu luar biasa karena IA berkata kamu ‘diciptakan secara dahsyat dan ajaib’! (Mazmur 139:14)”. Dan itu berhasil!

Jangan pernah mengesampingkan harapan untuk cinta dan asmara dari pasangan Anda. Anda harus bisa merayakan kasih Allah yang telah tercurah bagi Anda. Ketika kita terhubung kepada kasih Allah, maka kasih-Nya akan mengalir dengan bebas ke dalam pernikahan kita. Dan saat cinta-Nya melimpah, kasih itu akan memercik menjadi kembang api yang kita harapkan akan membangun hubungan suami istri yang luar biasa indah.

Sumber : crosswalk.com
Halaman :
1

Ikuti Kami