Master Principle, Cara Untuk Mendapatkan Hasil Maksimal

Investment / 22 February 2011

Kalangan Sendiri

Master Principle, Cara Untuk Mendapatkan Hasil Maksimal

Puji Astuti Official Writer
3870

Pada akhir tahun 1960an, Universitas Stanford melakukan sebuah eksperiman kepada ratusan anak berumur empat tahun. Anak-anak itu ditempatkan dalam sebuah ruangan dan mereka di perhadapkan dengan sebuah marshmallow (sejenis permen) yang boleh mereka makan. Namun jika mereka mau menahan diri hingga para peneliti itu kembali ke ruangan itu, mereka akan mendapatkan dua.

Beberapa anak sama sekali tidak bisa menahan diri. Bahkan sebelum peneliti menjelaskan perintahnya, marsmallow tersebut sudah habis. Mayoritas anak-anak tersebut hanya dapat menahan diri selama 3 menit. Sedangkan sekitar 30% dari mereka dapat menolak godaan dan menunggu hingga 15 menit untuk mendapatkan upah yang lebih baik, 2 buah marshmallow.

Sekitar 12 tahun kemudian, peneliti kembali menelusuri kehidupan anak-anak tersebut, yang dipimpin oleh Walter Mischel. Dia mewawancarai orangtua, guru, dan penasihat akademis mereka tentang kemampuan dan rencana mereka.

Yang mencengangkan, anak-anak yang tidak bisa menahan diri memiliki masalah prilaku di rumah dan di sekolah. Mereka berjuang mengatasi stres dan seringkali sulit untuk memberikan perhatian. Selain itu mereka juga tidak bisa menjaga persahabat yang mereka miliki.

Bahkan penilaian kemampuan akademis mereka, anak-anak yang mampu menunggu selama 15 menit mencetak angka 210 poin lebih tinggi dari mereka yang hanya bisa menunggu 30 detik.

Dari contoh nyata di atas, kita bisa belajar pentingnya penundaan dengan imbalan yang dalam dunia psikologi disebut  master principle. Mereka menyatakan  bahwa hal ini penting untuk kehidupan yang efektif.

Bayangkan tentnag keuntungan keuangan yang menunggu. Mereka yang secara rutin menabung daripada tidak sabar dengan membeli saat ini secara kredit, akan menghemat ratusan ribu rupiah. Mereka yang bersabar untuk investasi dalam waktu alama akan menghasilkan laba yang dapat digunakan untuk sekolah anak-anak mereka bahkan pensiun mereka.

Rasul Paulus mengajarkan prinsip yang serupa tentang sorga. Dia berkata mereka yang menaruh imannya kepada Yesus Kristus menerima “karunia sulung Roh”, yang berarti kehadiran Roh Kudus memberikan kita kilasan akan sorga. Dan dia berkata, bagaimana kita merasakan warisan masa depan tersebut akan membuat kita merespon dengan dua cara: sebuah kerinduan untuk berada di sorga dan menantikannya dengan tekun (Roma 822-25).

Kesabaran akan memberikan hasil maksimal kepada kita, seperti upah yang telah menantikan kita di sorga. Sebaliknya, ketidaksabaran akan membuat Anda berada dalam masalah. Untuk itu, mari kita belajar bersabar termasuk dalam keuangan. Jangan mudah digoda oleh hutang. Menabunglah untuk sesuatu yang Anda inginkan. Ingatlah bahwa ada sesuatu yang lebih indah ketika Anda mau menantikannya dengan sabar.

Sumber : Mattaboutmoney.com
Halaman :
1

Ikuti Kami