Saat Pasangan Terluka Karena Mertua

Marriage / 19 February 2011

Kalangan Sendiri

Saat Pasangan Terluka Karena Mertua

Lestari99 Official Writer
5360

Heather dan Steve telah menikah hampir 4 tahun. Mereka sangat saling mencintai satu sama lain tapi hubungan dengan mertua mereka masing-masing selalu mengalami ketegangan.

Heather merasa ibunya Steve mengritiknya secara berlebihan mengenai cara Heather mengasuh anak-anaknya. Dia merasa tertekan mendengar mertuanya mengatakan Steve bekerja terlalu keras, dia melihatnya sebagai serangan atas keputusannya untuk tidak bekerja dan menjadi ibu rumah tangga.

Steve mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan ayah mertuanya, yang sepertinya hidup untuk berolah raga. Ketika Steve dan Heather mengunjungi orangtua Heather, Steve merasa gundah hati terlebih saat melihat Heather berolahraga bersama ayahnya, meninggalkan Steve dengan perasaan seperti orang asing.

Sebenarnya sangat normal sekali jikalau kita ingin diterima oleh sang mertua. Tapi perasaan ingin diterima bisa memperumit keadaan, menyebabkan kita menjadi tidak nyaman dan tidak natural bila berada di sekitar mereka. Harapan-harapan yang tidak realistis juga bisa membuat masalah. Banyak orangtua yang over protective terhadap anak-anak mereka, atau memiliki harapan-harapan yang tidak satupun pasangan dapat penuhi pada awal pernikahan

Seringkali pasangan-pasangan yang baru menikah berasumsi mereka akan dicintai dan diterima oleh mertua mereka sebagaimana sepatutnya sebagai seseorang yang telah menikahi anaknya. Ini mungkin masalahnya. Tapi biasanya butuh waktu untuk menumbuhkan rasa percaya dan hormat sebagaimana membangun hubungan-hubungan intim lain yang juga membutuhkan waktu. Untuk  diterima ke dalam sebuah keluarga tidak terjadi secara instan. Biar bagaimanapun juga, kita masuk ke dalam sebuah keluarga yang memiliki sejarah panjang dalam menumbuhkan ikatan-ikatan di antara mereka. Jangan terlalu keras dan berharap banyak pada diri kita. Apabila kita memiliki hubungan yang indah dengan orangtua kita sendiri, mungkin kita tidak akan menuntut apa-apa dalam hubungan kita dengan mertua. Tetapi apabila hubungan dengan orangtua kita sendiri tidak baik, kita mungkin akan jadi terlalu menuntut untuk menutupinya

Faktor nomor satu dalam menyelesaikan masalah rasa ingin diterima oleh mertua adalah dukungan dari pasangan kita. Sebagaimana dengan semua hubungan dekat lainnya, mendukung pasangan kita tanpa bertengkar  adalah merupakan suatu seni tersendiri.

Katakanlah Heather dan Steve baru saja pulang dari menginap  di rumah orangtua Steve. Heather menyatakan: "Saya tidak mau tinggal bersama dengan orangtuamu lagi! Mengapa ibumu tidak menyukaiku? Dia mengatakan kalau kamu telah dilatih menggunakan toilet pada saat kamu berumur 2 tahun dan bahwa kamu selalu langsung mematuhinya."

Dalam masalah ini, Heather  terlalu mendramatisir dan terlalu sensitif. Bagaimana mungkin Steve mendukungnya tanpa mendramatisir keadaan dan menjelek-jelekkan ibunya? Dia bisa saja mengatakan sesuatu seperti ini: "Sayang, maafkan saya kalau kamu terluka oleh apa yang ibuku katakan. Tapi saya tahu kamu adalah seorang ibu yang hebat, dan ibuku suatu saat pasti juga akan dapat melihat hal itu. Dia juga sepertinya mengingatku sebagai seseorang yang jauh lebih sempurna dari kenyataannya. Aku bisa mengingat banyak rasa frustasi dan kesedihan, tapi mungkin juga memang  ada baiknya ibu tidak mengingat semua masa-masa yang berat dahulu. Aku akan mendukung kamu terus sampai pada saatnya kamu bisa berbagi perasaan dengan ibuku. Aku benar-benar merasa dia akan menyukaimu dan mencintaimu seiring dengan waktu."

Atau bayangkan kalau Steve komplain, "Aku tidak mau menghabiskan lebih dari satu hari di rumah orangtuamu lagi. Aku merasa seperti tidak artinya. Aku tahu ayahmu benci dengan kenyataan bahwa aku tidak suka olahraga. Kamu dan dia sepertinya sedang berada di dunia kalian sendiri pada saat kalian sedang berolahraga. Apa yang harus aku lakukan, menghabiskan waktuku membantu ibumu memasak di dapur?"

Heather mungkin meresponi dengan meyakinkan Steve dengan kalimat-kalimat ini : "Maafkan aku kalau saya kurang sensitif akan perasaanmu yang merasa diacuhkan. Kamu benar, olahraga adalah hal yang terbesar yang ayah dan aku saling berbagi dan lakukan bersama. Saya tahu bahkan ibuku pun merasa sedikit diacuhkan pada saat kami terobsesi berolahraga. Mari kita coba pikirkan cara untuk tetap berhubungan pada saat kita di rumah orangtuaku, semua kita, termasuk ibuku. Aku tahu, ayahku lebih peduli bagaimana aku dicintai dan dirawat, dan aku benar-benar merasakan. Mohon di lain waktu beri aku tanda apabila aku melupakanmu."

Dalam menghadapi mertua yang sepertinya tidak menerimamu, berikut adalah prinsip-prinsip penting untuk diingat:

1. Belajar untuk mendukung pasangan kita tanpa menjadi terjebak pada situasi kita harus berpihak pada siapa.

2. Dorong pasangan kita untuk berbagi perasaannya langsung pada kita.

3. Pertahankan selera humor.

4. Tunjukkan pada pasangan bahwa dia nomor 1 di mata kita.

5. Jangan segala sesuatu terlalu dimasukkan ke dalam hati.

6. Ingat, membangun hubungan membutuhkan waktu.

7. Memaafkan, memaafkan, memaafkan dan memaafkan.

8. Ingat bahwa kita mencintai pasangan kita dengan menghormati orangtuanya.

Untuk Steve dan Heather, mungkin solusinya seperti ini :

  • Mereka mendiskusikan apa yang mertua mereka katakan dan lakukan yang cenderung memicu kegelisahan dan rasa marah.
  • Mereka sepakat untuk menjadi 'penyangga' bagi pasangannya.
  • Mereka berkomitmen untuk secepatnya mengampuni setiap rasa sakit hati.
  • Mereka merencanakan untuk memberikan waktu bagi hubungan mereka untuk berkembang.
  • Mereka mulai bekerja sebagai tim.

Sebagai hasilnya, masing-masing mereka akan merasa lebih dicintai dan didukung. Hal itu membantu mereka menikmati proses mengenali dan menghargai orangtua dari pasangan mereka.

Sumber : marriagemission
Halaman :
1

Ikuti Kami