Mengucap Syukur, Kunci Hidup Sejahtera

Psikologi / 17 February 2011

Kalangan Sendiri

Mengucap Syukur, Kunci Hidup Sejahtera

Lestari99 Official Writer
10095

Mengucap syukur akan membuat kita menikmati kebaikan Tuhan dalam hidup kita, mengambil waktu untuk menghitung berkat-berkat kita. Terlalu sering, pikiran kita memikirkan masalah yang tidak terselesaikan, kesempatan yang hilang, hubungan yang berakhir, janji yang tidak ditepati, mimpi yang pudar, ketakutan akan masa depan yang tidak pasti, penyesalan, dan kerinduan yang tak sampai. Saat hidup tidak dipenuhi tantangan dan kekecewaan, hal itu juga mendatangkan sukacita yang besar kepada kita: masalah terselesaikan, merebut peluang, membangun hubungan, janji-janji yang ditepati, mimpi yang terwujud, pengharapan yang menyingkirkan ketakutan kita – berkat demi berkat.

Sikap mengucap syukur menyediakan jalan hidup yang membawa kita dapat melalui saat-saat paling gelap dan ketidakpastian hidup yang mencapai ke kedalaman jiwa kita dengan kesadaran akan kesetiaan Allah yang tersedia bagi kita. Semangat yang sama dari ucapan syukur menyebabkan hati kita meluap dengan sukacita.

Ucapan Syukur Dan Kesehatan Fisik Anda

Para peneliti dalam komunitas psikologis dan medis telah mempelajari dampak sikap positif pada kesehatan fisik dan mental. Laporan menunjukkan bahwa mengucap syukur tidak hanya mendorong kenikmatan hidup namun juga memiliki nilai positif yang signifikan dalam membantu orang menghadapi tantangan hidup.

Beberapa tahun yang lalu, para peneliti Robert A. Emmons dari University of California, Davis dan Michael E. McCullough dari University of Miami melakukan penelitian pada dimensi dari ucapan syukur. Mereka meneliti bagaimana sikap mengucap syukur dapat mempengaruhi emosional dan kesejahteraan fisik kita. Laporan mereka meliputi pengamatan berikut ini:

1. Dalam perbandingan percobaan, mereka yang terus memiliki sikap mengucap syukur dengan berlatih membuat jurnal mingguan, dilaporkan lebih sedikit mengalami gangguan fisik, merasa lebih baik mengenai hidup mereka secara keseluruhan, dan lebih optimis menghadapi minggu berikutnya dibandingkan mereka yang sibuk atau hidupnya biasa-biasa saja.

2. Partisipan yang terus mendaftar hal-hal yang mereka syukuri lebih mungkin membuat kemajuan ke arah tujuan personal yang penting (akademik, interpersonal, dan kesehatan).

3. Peserta yang mengucap syukur setiap hari dilaporkan lebih mungkin membantu orang lain yang memiliki masalah pribadi maupun menawarkan dukungan emosional.

4. Mereka yang senang mengucap syukur dilaporkan memiliki tingkatan emosi positif yang lebih tinggi, kepuasan hidup, vitalitas, dan optimis, dan memiliki depresi serta stres yang lebih rendah. Disposisi ke arah ucapan syukur muncul untuk meningkatkan perasaan yang menyenangkan dan mengurangi emosi yang tidak menyenangkan. Penelitian mencatat mereka yang senang mengucap syukur tidak menyangkal maupun mengabaikan aspek-aspek kehidupan yang negatif.

Rupanya, individu-individu yang disurvei yang merefleksikan ucapan syukur setiap hari dari berkat yang mereka terima memiliki perasaan sejahtera yang lebih sehat. Betapa akan berbedanya hidup ini, bagi kita maupun bagi dunia, jika kita memiliki jurnal ucapan syukur.

Tetap Mengucap Syukur Di Tengah Ujian

Kecewa, patah semangat, putus asa. Inilah yang dirasakan banyak orang yang menemui kegagalan. Banyak hal yang telah dilakukan dan berjuang untuk melalui berbagai tantangan, bertekad untuk mengubah mimpi menjadi kenyataan, untuk pada akhirnya menemukan diri mereka di tempat yang berbeda. Jauh dari apa yang mereka harapkan sebelumnya. Jauh dari apa yang mereka rencanakan.

Namun bagi mereka yang tidak menyerah, mereka tidak kembali ke dalam kekalahan. Mereka akan berhenti dan mengambil waktu untuk kembali menyusun pikiran yang tenang, melengkapi diri setelah melalui perjalanan yang sulit, dan mengumpulkan informasi tentang pilihan-pilihan lain. Kemudian mereka bergerak maju dengan keberanian, harapan dan optimisme ke arah masa depan yang baru.

Ucapan syukur bagi orang-orang seperti ini lebih dari suatu cara sederhana yang menghargai berkat. Namun ucapan syukur itu adalah semangat mengucapkan terima kasih yang menggenang dari dalam dan tumpah pada orang-orang di sekitar mereka. Mereka memperhitungkan kesulitan dan ketidakpastian dari masa depan, namun mereka menarik kekuatan dan harapan dengan mengucap syukur. Mereka memilih untuk bersyukur bagi penyediaan Allah atas berkat-berkat yang telah IA berikan kepada mereka bagi orang lain.

Saat ini adalah bagian kita untuk berhenti dari tantangan dan kesibukan diri untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan dengan merefleksikan berkat-berkat yang kita terima. Semoga kita mengambil waktu setiap hari untuk mengucap syukur dan mengekspresikan rasa terima kasih kepada Sang Pemberi Karunia, untuk membagikan karunia hidup yang kita miliki, dan membiarkan semangat ucapan syukur melimpah dalam pujian gembira.

Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya! Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun. (Mazmur 100:1,2,4,5)

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami