FBI Selidiki Kejahatan Terselubung Gereja Scientology

Internasional / 10 February 2011

Kalangan Sendiri

FBI Selidiki Kejahatan Terselubung Gereja Scientology

daniel.tanamal Official Writer
4756

Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) saat ini sedang fokus menyelidiki laporan mengejutkan tentang berbagai kejahatan terselubung Gereja Scientology yang dilakukan oleh beberapa pejabat teras gereja, salah satunya penggelapan dana gereja yang diduga disalahgunakan oleh aktor papan atas sekaligus pendiri gereja ini Tom Cruise.

Dirilis NY Post dan New Yorker Magz, meski penyelidikan ini baru saja dipublikasikan, sebenarnya proses penyelidikan yang dilakukan FBI sudah berlangsung selama satu tahun dengan menginterogasi mantan-mantan anggota sekte tersebut di California dan Clearwater, Florida, tempat markas besar spiritual aliran Scientology, yang di banyak negara disebut sebagai aliran pemujaan.

Kejahatan terselubung tersebut diantaranya sejumlah oknum melakukan aktivitas perdagangan manusia, perbudakan hingga perlakuan kasar. Pemimpin kelompok tersebut David Miscavige dituding telah berulang kali memukuli anak-anak muda. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan sutradara Hollywood Paul Higgis yang untuk pertama kalinya berbicara mengenai keputusan menyakitkannya meninggalkan Scientology. “Saya terperosok dalam pemujaan selama 34 tahun. Orang lain bisa melihatnya, tapi saya tak tahu kenapa saya tidak bisa,” kata Haggis yang menulis naskah Million Dollar Baby dan Casino Royale.

Gold Base pusat organisasi Scientology di Gurun California adalah rumah bagi para anggota Sea Org, “ordo keagamaan” elite Scientology beranggotakan para pengikut muda. Disinilah para pemimpin gereja diduga mendorong untuk menerapkan disiplin yang agresif dan bahkan keras. Sejumlah orang yang telah membelot dari Sea Org menyebutkan mengenai program-program “pendidikan ulang hukuman” yang terkadang dalam bentuk kurungan di kamp-kamp rehabilitasi dan disuruh melakukan kerja kasar dan tugas spiritual. Dalam organisasi itu, mereka sampai mengorbankan keluarga, uang, dan karier mereka.

Berdasarkan hukum di California, perdagangan manusia termasuk perbudakan dan para korbannya mendapat tanda-tanda trauma atau kelelahan, mereka takut bicara karena penyensoran dan keharusan bekerja di satu tempat tanpa kebebasan untuk bepergian. Hal seperti itulah yang terjadi jika gereja didirikan atas dasar pemikiran yang tidak pada proporsinya atas hikmat Firman Tuhan yang hidup.

Sumber : NY Post, New York Magz / DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami