Warga dari sebuah kota pertambangan di Papua Nugini di wilayan pinggiran kota Tabubil, Provinsi Barat, terbangun akibat suara jerit tangis bayi. Mereka kemudian menemukan seorang pria berlatar belakang pengguna obat-obatan diduga memakan anaknya sendiri yang baru lahir dalam sebuah ritual sihir. Kontan saja, masyarakat setempat mengamuk mengetahui hal ini dan mengejar pria tersebut sampai ke kantor polisi, tempat ia ditahan setelah melalui perjuangan yang singkat.
Akibat hal tersebut, sang bayi gagal diselamatkan karena luka yang dideritanya. Komandan Kepolisian Tabubil Demas Tapea mengatakan petugas kepolisian telah menahan seorang pria dan istrinya untuk ditanyai sejumlah pertanyaan. “Masyarakat kecewa dan marah namun mereka juga takut serta kuatir karena ada kepercayaan terhadap sihir atau ilmu hitam,” katanya.
Pria yang menjadi tersangka itu sendiri sudah diketahui orangnya. ”Para penduduk setempat mengatakan pria itu melakukan ritual sihir, atau upaya untuk meningkatkan ilmu menjadi sakti,” katanya. Pada tahun 2009, diperkirakan sekitar 50 orang terbunuh dalam pembunuhan yang terkait sihir karena kematian yang mendadak atau tidak masuk akal dalam sebuah masyarakat komunitas yang tertutup.
Sejumlah misi Kristen dan pemerintah Australia untuk wilayah Papua Nugini bersama otoritas Papua, telah mengerahkan segala upaya yang mereka bisa untuk mengakhiri kepercayaan terhadap sihir, namun hal itu tetap bertahan. Sihir dan ilmu hitam lainnya sudah ada sejak jaman dahulu kala, di dalam Alkitab pun dijelaskan apa bagaimana raja-raja dahulu kala menjadikan anak mereka sebagai korban untuk allah mereka. Kita berdoa agar Tuhan menjamah setiap orang yang ‘buta matanya’ agar berbalik dari jalan mereka yang jahat dan merasakan kasih Tuhan di dalam hidup mereka.
Sumber : antaranews/lh3