Parlemen Myanmar menunjuk mantan perdana menteri era junta Myanmar, Thein Sein sebagai Presiden pertama di Negara tersebut. Penunjukan Thein Sein adalah langkah awal menuju kepemimpinan yang demokratis. Parlemen sendiri baru saja terbentuk November lalu, usai pemilihan umum pertama Myanmar selama 20 tahun. Penunjukan ini disebut sebagai salah satu cara melanggengkan pengaruh militer di tubuh parlemen.
Apa alasan terpilihnya Thein Sein (65) ini ? Dari ketiga calon presiden, dia adalah yang paling dekat dengan pemerintahan dahulu. Ditambah lagi, sebanyak 80 persen anggota militer dan sekutu sipilnya merupakan anggota parlemen. Namun selain itu, Thein Sein dikenal sebagai tentara yang bersih dan tidak terlibat dengan aktivitas korupsi. Ini yang paling penting bukan? Punya pemimpin negara yang jujur.
Dia memperoleh suara mayoritas dengan 408 suara dari 659 suara pada pemilihan parlemen. Thein Sein dulunya adalah tentara yang menjadi jenderal dan bergabung dengan junta militer pada tahun 1997. Kemudian pada 2007 dia menggantikan Jenderal Soe Win sebagai perdana menteri. Sein kerap dikirim mewakili Myanmar dalam berbagai forum internasional.
Kabar beredar, pemimpin Than Shwe yang telah memerintah sejak tahun 1992 sepertinya tetap akan mempunyai pengaruh yang besar. Dia diduga akan berada di balik setiap kebijakan pemerintah Sein. “Dia bukanlah naga penyembur api, jadi dia tidak akan menjadi ancaman yang berarti bagi Than Shwe, yang jelas akan tetap memerintah. Thein Sein sangat setia, pendiam, namun terlihat percaya diri dalam forum internasional. Dia akan mematuhi setiap perintah Than Shwe,” ujar Aung Zaw, editor majalah Irrawaddy di Thailand.
Seorang pemimpin yang baik adalah selain jujur tentunya mempunyai pemikiran dan tindakan yang matang untuk kepentingan negaranya.
Sumber : vivanews/lh3