Masyarakat Indonesia Doyan Tawuran

Nasional / 4 February 2011

Kalangan Sendiri

Masyarakat Indonesia Doyan Tawuran

daniel.tanamal Official Writer
3001

Seolah telah menjadi darah yang mengalir di tubuh manusia, tawuran menjadi solusi akhir komunikasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah. Bagaimana tidak jutaan perdamaian dan kesepakatan telah berulangkali dicoba dan telah ada tindak lanjut. Namun ternyata tawuran selalu mewarnai negara Bhinneka Tunggal Ika ini.

Tawuran terakhir adalah yang terjadi berulang-ulang yaitu tawuran antarwarga di Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat Kamis (3/2/2011) sore. Menyangkut hal ini Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sutarman pun angkat bicara atas kejadian memalukan tersebut. "Ya habis gimana, masyarakatnya juga suka tawuran, padahal kami sudah mengimbau, sudah menindak, mendamaikan juga sudah berkali kali," kata Kapolda Sutarman di Jakarta, Jumat (4/2/2011).

Salah satu faktor penyebab terjadinya tawuran yang terjadi di masyarakat khususnya di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, adalah kepadatan penduduk menimbulkan berbagai masalah, mulai dari permukiman yang padat, tempat peredaran narkoba, hingga gesekan antarwarga yang berbuntut perkelahian. Berdasarkan sensus penduduk 2010 Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Johar Baru merupakan kecamatan terpadat di Jakarta. Jumlah penduduk di situ tercatat 116.359 jiwa, dengan kepadatan penduduk 48.952 jiwa per kilometer persegi.

Solusi menciptakan pengalih kebiasaan buruk ini tentu saja adalah medium dan ruang fasilitas warga yang perlu diperbanyak. Komunitas lintas agama berikut dengan para pemimpin dan pemukanya mempunyai andil yang besar dalam mengentaskan perilaku buruk ini. Indonesia membutuhkan hukum kasih tulus yang dapat menyelamatkan seluruh sendi kehidupan bernegara.

Sumber : kompas.com/dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami