Raja Judi Macau Sakit, Keluarga Berebut Harta

Nasional / 27 January 2011

Kalangan Sendiri

Raja Judi Macau Sakit, Keluarga Berebut Harta

Lois Official Writer
10141

Pada awalnya, Stanley Ho, pria berusia 89 tahun itu, sangat tersohor di China karena dia adalah arsitek yang menyulap Makau dari koloni kecil Portugis di China menjadi surga judi dunia. Forbes pernah mewartakan bahwa kekayaan Stanley mencapai 3.1 miliar dollar AS. Tapi sekarang, catatan AP dan AFP pada hari Rabu (26/1) menunjukkan bahwa bos rumah judi yang doyan kawin itu tengah menghadapi sengketa warisan.

Selain istri, 17 anak dari 4 kali perkawinannya itu diisukan sedang berebut harta. Harta Ho berkurang akibat dibagi-bagikan pada sejumlah istri dan belasan anak-anaknya. Anggota keluarga Ho pun heboh menanggapi pernyataan itu. Padahal Stanley Ho sendiri sudah tua dan saat ini sedang sakit-sakitan.

Ho sejatinya adalah konglomerat dengan unit usaha di sepanjang darat dan laut Asia. Tapi sumber pendapatan terpentingnya berasal dari SJM Holdings. Karena masalah warisan itu, saham rumah judi SJM Holdings milik taipan Makau itu anjlok hingga 9 persen di bursa Hongkong.

Selain itu, dalam sebuah surat terbuka sang miliuner ini menyebutkan bahwa dia sudah memecat pengacaranya. Namun sang pengacara, Gordon Oldham, mengatakan dirinya sama sekali tidak dipecat. “Saya tidak memercayai rilis pers yang dikeluarkan jam 12 malam saat Ho sedang tidur nyenyak,” katanya.

Oldham juga mempertanyakan keabsahan pernyataan keluarga itu dan mengatakan tindakan hukum untuk membatalkan pemindahan saham dan harta kekayaan kepada anggota keluarga Ho masih berjalan. Semua kehebohan itu meramaikan kolom gossip. Hal itu membuat kalangan investor di kasino yang dioperasikan keluarga Ho ketar-ketir. Ho akhirnya muncul di televisi dan menyatakan tidak akan membawa kisruh warisan keluarganya ke meja hijau.

Uang memang menjadi tuan yang buruk, terutama jika uang yang dipergunakan bukan untuk hal baik. Kejadian ini tidak hanya ada di sinetron-sinetron saja, tapi di kehidupan nyata dimana manusia menjadi hamba uang dan rakus untuk mendapatkan lebih.

Sumber : kompas/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami