Aktivis Petisi 28 kembali mengeluarkan kritik tajam kepada Pemerintah mengenai penunjukan Wapres Boediono sebagai penanggung jawab pemberantasan mafia pajak. Menurut mereka aksi penunjukan itu sekali lagi memperlihatkan ketidakkompetenan pemerintah dalam menyelesaikan berbagai macam masalah didalam negeri.
"Wapres Boediono itu masih terindikasi kasus juga (Bank Century). Enggak mungkin bener lah kalau dia jadi penanggung jawab. Ini cuma akal-akalan saja," ujar Haris Rusly, anggota aktivis petisi 28, Selasa (18/1).
Menanggapi hasil pertemuan Presiden dengan beberapa tokoh agama kemarin Senin (17/1) malam di Istana Negara, aktivis petisi 28 juga menyatakan bahwa pertemuan tersebut tidak menghasilkan apapun dan tak lebih dari sebuah reuni kecil presiden yang tidak akan membawa perubahan, karena pertemuan yang sebelumnya dijanjikan terbuka diubah menjadi tertutup sehingga arah pertemuan tidak bisa dikontrol publik.
Atas dasar inilah maka dalam jumpa pers yang dilakukan di Jakarta hari ini, aktivis Petisi 28 menyimbolkan Presiden SBY sebagai Presiden Pinokio dan menghancurkan sebuah boneka Pinokio dari kertas sebagai simbol menolak kepemimpinan Presiden SBY.
Pinokio adalah tokoh kartun yang hidungnya akan memanjang jika berbohong, dan hal itu dipersepsikan sebagai presiden karena selalu berbohong kepada rakyat. Lebih lanjut Haris mengatakan bahwa seluruh elemen bangsa saat ini, mulai dari buruh hingga tokoh agama, sudah menolak kepemimpinan SBY karena kecewa.
Rencananya aktivis Petisi 28 akan menggelar aksi lanjutan pada 28 Januari mendatang. Dalam aksi tersebut mereka akan menggelar panggung terbuka di depan Istana Negara bertepatan dengan masa jabatan Presiden SBY yang sudah mencapai enam tahun 100 hari.
Sumber : rakyatmerdeka/dpt