Tuntutan Paus Benediktus XVI kepada seluruh pemerintahan di dunia, khususnya Mesir untuk berbuat lebih banyak memastikan keselamatan umat Kristen nampaknya membuat pemerintah Mesir tersinggung dan segera mengirimkan protes resmi terhadap Vatikan.
Seperti dikutip situs Bernama, Rabu (12/1), atas intervensi Paus tersebut Mesir langsung bereaksi dengan memanggil duta besarnya di Vatikan untuk kembali ke negaranya. Ucapan Paus dianggap melecehkan, serta merupakan bentuk intervensi pihak asing.
Dalam pesannya, Menteri Luar Negeri Ahmed Abu-al-Ghayt menegaskan selama ini Mesir telah berusaha menghindari ketegangan agama di negaranya. "Mesir tidak akan membiarkan pihak asing mencampuri urusan internal dengan dalih apapun." Ujar Juru bicara Departemen Luar Negeri Husam Zaki.
Dalam beberapa hari ini memang seluruh rilis berita memuat bahwa Paus sedang risau akan banyaknya kekerasan yang menimpa umat Kristen, setelah serangan bom bunuh diri di Gereja Kristen Koptik di kota pelabuhan Iskandariyah terjadi saat malam misa menyambut tahun baru 2011.
Tahun yang baru berjalan beberapa hari ini seharusnya memunculkan solusi dan konsep terbaru yang lebih menampung seluruh keinginan dan aspirasi kebersamaan umat beragama. Sekali lagi pola pikir bijaksana dan jernih memandang terhadap konteks dan situasi menjadi solusi tepat memecahkan masalah tersebut.
Sumber : Berbagai sumber/dpt