Batasi Daftar Keinginan

Investment / 25 December 2010

Kalangan Sendiri

Batasi Daftar Keinginan

daniel.tanamal Official Writer
5025

Sukacita akan berganti kekecewaan jika kita mengharapkan lebih daripada yang kita terima. Jangan biarkan Natal menjadi saat yang mengecewakan. Bersukacitalah dan harapkan apa yang dijanjikan pada Anda.

Kebutuhan kita dipenuhi sesuai dengan kelimpahan-Nya. Sukacita dalam dukacita, dan sorak-sorai sebagai ganti ratapan. Jawaban doa. Kerinduan hati kita dipenuhi jika kita bertindak dengan iman sesuai dengan kehendak Tuhan.

Janji-Nya terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu. Berkat-Nya terlalu indah untuk ditampung. Dalam mujizat-Nya, kita harus menanti dengan roh pengharapan. Carilah hadiah Natal Anda pada Tuhan tahun ini dan Anda tidak akan kecewa. "Tapi bagaimana dengan anak-anak?" Ajaklah anak-anak untuk memikirkan ulang daftar keinginan mereka.

Batasi Daftar Keinginan

Mungkin Anda ingin memberi batas pada daftar keinginan anak-anak yang Anda layani dan anak-anak Anda sendiri. Batasi jumlah harga benda tersebut. Batasi jenis benda yang boleh dimasukkan dalam daftar keinginan mereka -- misalnya, hanya dua mainan, setidaknya satu jenis pakaian. Batasi benda yang hanya dipakai untuk kebutuhan pribadi. Mungkin Anda ingin mendorong anak-anak untuk memikirkan suatu benda dalam daftar keinginan yang ingin mereka berikan pada orang lain atas nama mereka.

Ajak Mereka Menyusun Daftar Pemberian

Selalu imbangi daftar keinginan dengan daftar pemberian. Kalau anak berkata "saya ingin ...", tanyakan padanya, "Apa yang akan kau berikan?" Libatkan anak dalam mencari hadiah bagi orang lain. Biarkan ia memakai uang sakunya untuk hal itu (atau setidaknya, setengah uang sakunya sebagai andil dalam pembelian hadiah). Dorong anak Anda untuk membuat hadiah sendiri dan bersikap kreatif dalam memberi hadiah.

Terutama tanyakan pada anak apa yang ingin ia terima dari Yesus tahun ini dan apa yang ia ingin berikan pada Yesus. Beri contoh dengan membiarkan ia mendengar doa permintaan dan janji Anda sendiri. Bicarakan dengan anak karunia utama yang diberikan Yesus. Yakinkan ia bahwa Yesus bukan saja bisa memberi karunia itu, tetapi sangat ingin memberikannya. Dan itu adalah karunia utama yang bukan hanya bisa diharapkan pada saat Natal, tetapi seumur hidup.

 

Sumber : Jan Dargatz
Halaman :
1

Ikuti Kami