Pernyataan Paus Benediktus XVI dalam pidato tahunan Natal-nya kepada para uskup dan kardinal, yang berkumpul di istana apostolik Vatikan, Sala Regia, soal reformasi Gereja Katolik akibat luasnya “penghinaan” skandal pelecehan seksual para Imam terhadap anak-anak, ditentang oleh perwakilan para korban pelecehan.
Margaret Kennedy, seorang perwakilan para korban pelecehan mengecam komentar Paus itu sebagai "omong kosong". Kennedy yang berasal dari kelompok Minister and Clergy Sexual Abuse Survivors, mengatakan, "Dia mencoba untuk mengatakan bahwa dunia modern itu korup dan garang secara seksual. Menyalahkan masyarakat untuk apa sebenarnya tanggung jawab mereka," katanya. "Tidak seorang pun pada zaman apa pun yang pernah berpikir bahwa orang dewasa melakukan hubungan seks dengan anak-anak merupakan sesuatu yang benar."
Seperti dirilis Telegraph, sebelumnya Paus Benediktus XVI berbicara kepada para kardinal yang berkumpul di Roma, Minggu (19/12/2010) bahwa krisis pelecehan itu harus dilihat dalam "konteks" sosialnya. Ia menunjuk bahwa sebagian persoalan berasal dari sikap permisif masyarakat Barat sejak tahun 1970-an.
Benediktus mengatakan, kesalahan terletak bukan hanya pada gereja, melainkan juga pada "konteks zaman kita", di mana pornografi anak, penggunaan narkoba, perdagangan seksual sampai pada beberapa tingkat dianggap diperbolehkan. "Ada pasar pornografi anak-anak yang tampaknya menjadi semakin diterima secara normal oleh masyarakat," katanya.
"Kerusakan psikologis anak-anak, di mana manusia direduksi menjadi sebuah artikel pasar, merupakan tanda-tanda zaman yang menakutkan." Ideologi yang mendasari ekses-ekses tersebut berasal dari tahun 1970-an, ketika "pedofilia diteorikan sebagai sesuatu yang sudah ada dalam diri seseorang dan bahkan anak", katanya. "Dampak dari teori tersebut nyata saat ini."
Para korban pelecehan seks para imam langsung meradang saat mendengar komentar Paus itu. Mereka mengecam pernyataan Paus sebagai upaya lain otoritas Gereja untuk menghindari tanggung jawab atas skandal tersebut.
Skandal itu pertama muncul ke dalam kesadaran publik di Amerika Serikat tahun 2002, lalu menyebar ke seluruh dunia awal tahun ini, dengan ribuan korban bermuncul di Eropa dan seantero dunia. Vatikan mempunyai pekerjaan rumah yang maha besar kini.
Sumber : Berbagai sumber/dpt