Dari tahun ke tahun belakangan ini, kejadian bencana terhitung makin sering. Bahkan, seiring perubahan iklim global dan degradasi lingkungan diperkirakan pada 2011 hampir mustahil intensitas bencana makin surut. Kondisi itu dikemukan Direktur Pengurangan Resiko Bencana pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Senin (13/12).
Sutopo menyodorkan data peningkatan bencana tersebut. Sejak tahun 2002 terjadi sebanyak 190 kali peningkatan menjadi 1.675 pada tahun 2009 atau hampir 9x lipat. Untuk tahun 2010 sendiri, belum bisa diperhitungkan. Bencana itu termasuk hujan yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Cuaca yang menimbulkan angin kencang maupun cuaca yang menimbulkan kekeringan berkepanjangan.
Deputi Bidang Survei Dasar dan Sumber Daya Alam pada Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) Priyadi Kardono mengatakan sumber bencana terbagi dua yaitu akibat ulah manusia dan alam. Karena itu, selain menyediakan teknologi untuk mengurangi resiko, BNPB juga menerbitkan buku Rencana Penanggulangan Bencana 2010-2014, sehingga penduduk tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana hendak datang.
Menurut Sutopo, masyarakat harus mewaspadai ancaman bencana alam ‘buatan’. “Selain menjadi laboratorium bencana alam yang sesungguhnya, Jawa maupun wilayah pulau lainnya mengalami hal serupa yaitu rentan terhadap ancaman bencana akibat ulah manusia,” kata Sutopo. Jadi, tahun 2011 harus lebih siap dengan banyaknya ancaman.
Sumber : kompas/lh3