Tak Perlu Pawang Hujan, Cuaca Bisa Dimodifikasi

Nasional / 18 December 2010

Kalangan Sendiri

Tak Perlu Pawang Hujan, Cuaca Bisa Dimodifikasi

Lois Official Writer
3442

Siklus alam berputar secara alamiah di dunia ini. Ketika panas, uap air naik ke atas dan membentuk awan hitam. Awan hitam dalam jumlah massa air yang terkumpul itu, mendatangkan hujan ke bumi. Lalu, apa jadinya jika manusia yang memegang kendali atas alam semesta ini? Kira-kira apa yang akan terjadi?

Saat ini, ahli meteorology China mencari cara mengembangkan teknologi untuk menguasai alam. “Ambisi mengatur cuaca itu dirancang untuk membantu mengurangi bencana alam dan mendorong pengembangan pertanian modern,” kata Direktur Administrasi Meteorologi China (CMA) Zheng Guoguang.

“Pada pertengahan abad ke-21, China akan menjadi negara yang kekurangan air, dengan sumber air per kapita 1.700 meter kubik,” jelas Zheng. Terlepas dari fungsinya untuk mengurangi bencana alam, modifikasi cuaca akan digunakan untuk mengeksplorasi sumber air di udara, memperbaiki lingkungan ekologi, serta membantu mengamankan penggunaan air industri dan urban.

Pengaturan cuaca umumnya mengacu pada praktik penyemaian awan yang melibatkan pergerakan cepat berbagai zat ke awan, seperti persenyawaan perak, garam, dan dry ice agar memicu hujan dan membentuk rintik hujan yang lebih besar serta kabut dan awan yang jelas.

Sejak tahun 2009, Kementerian Keuangan China telah menyiapkan anggaran khusus untuk program modifikasi cuaca rintisan CMA ini. Dalam 10 bulan pertama tahun ini saja, pemerintah China telah menghabiskan 762 juta yuan (lebih dari Rp 1 triliun) untuk pengerjaan modifikasi cuaca atau meningkat 19 persen pada tiap tahunnya. China mencari cara untuk memodifikasi cuaca agar mencegah udara yang mengganggu acara besar, seperti pada Olimpiade Beijing 2008.

Sumber : kompas/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami