Di Vietnam, Belum Ada Kebebasan Beragama Sepenuhnya

Internasional / 16 December 2010

Kalangan Sendiri

Di Vietnam, Belum Ada Kebebasan Beragama Sepenuhnya

Lois Official Writer
3744

Seorang pendeta Protestan dan aktivis kemanusiaan di Vietnam dipukul sampai pingsan pada Selasa pagi oleh petugas Ho Chi Minh. Sekolah Alkitabnya yang terletak di District 2 diruntuhkan, menurut Release International. Sekitar 500 polisi, tentara, dan petugas keamanan lainnya datang ke sekolah itu dengan bulldozer pada pukul 07.00 waktu setempat dan mulai meruntuhkan bangunan tersebut.

Pastor Nguyen Hong Quang, yang memimpin Gereja Mennonite itu dipukul dengan pentungan sampai dia pingsan. Kemudian, Quang dan lima anggota gereja lainnya ditahan di tempat yang tidak diketahui. Menurut dugaan, mereka ditahan karena ‘menolak ditahan’ enam tahun lalu, seperti yang dilaporkan Release International. Apa yang terjadi enam tahun yang lalu?

Tahun 2004, ada aktivis hak kemanusiaan ditahan dan dituduh karena ‘mencampuri petugas dalam melaksanakan tugasnya’. Penahanan itu berlangsung selama berbulan-bulan sampai akhirnya Quang meminta pembebasan mereka yang dipenjarakan karena mendistribusikan bacaan Kristen di Kota Ho Chi Minh. Polisi menggerebek rumahnya dan juga mengambil semua uangnya dan file bukti kekerasan terhadap hak manusia oleh pemerintah.

Rumahnya, yang merupakan pusat Gereja Mennonite di sana, juga dihancurkan oleh sekitar 200 polisi ketika dia di penjara. Dia dibebaskan tahun 2005. Release International melaporkan bahwa penyerangan yang terjadi hari Selasa (14/12) ‘terlihat direncanakan dan dikoordinasi dengan hati-hati’. Quang merupakan orang yang ditahan berkali-kali dalam beberapa tahun belakangan ini. Meskipun konstitusi Vietnam memberikan kebebasan beribadah, pemerintahan komunis terus membatasi kegiatan dari grup Kristen yang ada.

Hanya organisasi agamawi yang dikontrol oleh pemerintah yang diperbolehkan di sana. Departemen di Amerika mengatakan bahwa dalam tahun 2010 ini kebebasan beragama sudah mengalami perkembangan dalam menghargai kebebasan beragama di sana. Namun, meskipun telah berkembang, masalah yang signifikan tetap ada di sana, termasuk kekerasan oleh petugas pemerintahan lokal menentang grup agamawi di beberapa tempat.

Sumber : christiantoday/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami