Hampir empat bulan pasca aksi Terry Jones, pendeta Senior dari Dove World Outreach Center Gainesville, Florida, yang merencanakan juga membatalkan membakar Al Qur’an pada peringatan serangan teroris 11 September, ternyata belum usai dipermasalahkan.
Pemerintah Inggris kemungkinan berencana mencekal Terry Jones melalui Menteri Dalam Negeri Inggris, Theresa May, yang mengatakan Jones sudah masuk dalam pemantauan selama beberapa bulan terakhir, dan pihaknya tengah aktif mempertimbangkan melarang pendeta tersebut masuk ke wilayah Inggris Raya.
Menurut Mendagri Inggris ini pihaknya memiliki kewenangan untuk mencegah setiap individu tertentu memasuki Inggris jika dia memandang individu tersebut tidak kondusif bagi kepentingan masyarakat atau mengancam keamanan nasional.
Rencana pencekalan ini bergulir usai Jones mengatakan kepada BBC bahwa dia berencana untuk berkunjung ke Inggris atas undangan kelompok nasionalis ultra kanan English Defence League, EDL. EDL sendiri sedianya meminta pendeta itu menyampaikan pandangannya terhadap Islam di rapat umum kelompok tersebut.
Jones menjelaskan bahwa kehadirannya di rapat umum EDL bulan Februari adalah sebagai bentuk perlawanan terhadap “ekstrimis muslim”. EDL telah menyatakan bahwa Jones akan bergabung dengan organisasinya untuk ''mengecam keburukan Islam''.
Selain pemerintah Inggris sendiri, rencana ini pun mendapat kecaman dari United Against Fascism yang menyatakan akan menggelar demonstrasi antirasisme, karena kehadiran Jones akan mengobarkan sentimen anti-Muslim.