Obat Kolesterol Cegah Jantung Dan Stroke

Info Sehat / 10 December 2010

Kalangan Sendiri

Obat Kolesterol Cegah Jantung Dan Stroke

Lestari99 Official Writer
6741

Menaikkan dosis obat penurun kolesterol dapat mencegah serangan jantung dan stroke, ujar para peneliti. Tim peneliti Inggris dan Australia membandingkan pengobatan statin standar dengan terapi yang lebih intensif, yang hasilnya diterbitkan di jurnal Lancet Medical.

Para peneliti menyimpulkan dosis yang lebih tinggi dapat mengurangi resiko serangan jantung dan kematian sampai 13%. Namun para ahli memperingatkan bahwa dosis yang lebih besar dari statin dapat menghasilkan lebih banyak kasus akan efek samping yang ditimbulkannya. Statin mengurangi kadar kolesterol jahat yang disebut LDL, dan juga resiko serangan jantung serta stroke pada pasien yang beresiko tinggi.

Hampir dua juta orang di Inggris mengkonsumsi statin, bahkan salah satu jenis statin tersedia di atas counter apotik bagi para pasien yang dinilai memiliki resiko kardiovaskular. Beberapa penelitian memberi kesan bahwa manfaat yang lebih besar dapat diperoleh jika diberikan dosis yang lebih besar dari yang diresepkan.

Kedua penelitian dalam Lancet ini dilakukan di Universitas Oxford dan Universitas Sydney, dan mengumpulkan hasil puluhan percobaan lain untuk memberikan putusan yang lebih handal pada kemungkinan manfaat dan resiko dalam melakukan hal ini.

Pada penelitian pertama, rezim standar statin dibandingkan dengan rezim ‘intensif’, beberapa tetes diberikan ke dalam kadar kolesterol LDL yang diproduksi. Hasilnya, terdapat pengurangan lebih dari 15% dalam ‘kejadian vaskular utama’ – termasuk 13% penurunan dalam kematian akibat penyakit jantung dan serangan jantung non-fatal, 19% lebih sedikit operasi untuk mengobati penyakit jantung, dan penurunan 16% untuk jumlah kasus stroke. Penelitian lain juga mengungkapkan penurunan kolesterol LDL dan ‘kejadian vaskular’.

Mengomentari penelitian ini, dua akademisi professor Bernard Cheung dan Professor Karen Lam dari Universitas Hong Kong, mengatakan bahwa orang dengan jantung ‘besar’ atau resiko stroke perlu menjalani pengobatan statin secara intensif. Bahkan bagi mereka yang tampaknya memiliki kadar kolesterol LDL yang rendah bisa mendapatkan keuntungan dari hal ini, ujar mereka.

“Dalam tingkat populasi, statin kurang dimanfaatkan, sehingga prioritas yang mendesak adalah mengidentifikasi mereka yang akan mendapatklan manfaat paling banyak dari terapi statin dan menurunkan kadar kolesterol LDL mereka secara agresif, dengan lebih banyak statin jika diperlukan,” tambah mereka.

Namun, penulis penelitian ini memperingatkan bahwa gampangnya meningkatkan dosis statin sebagaimana yang umum dikonsumsi di Inggris, simvastatin, obat yang tersedia bebas di apotek, bisa menjadi kontraproduktif.

Efek samping yang langka dari dosis kecil simvastatin adalah melemahnya otot, yang dikenal sebagai myopathy. Dalam beberapa kasus hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot yang lebih serius. Dalam dosis rendah, 3 dari 10.000 (0,03%) pasien menderita myopathy, tetapi ketika dosis simvastatin dinaikkan, angka ini melonjak menjadi 9 dari 10.000 (0,09).

Dr Louise Bowman, salah seorang peneliti mengatakan, “Mungkin lebih aman untuk menurunkan kolesterol dengan menggunakan dosis rendah dari statin lebih ampuh daripada meningkatkan dosis simvastatin.”

Saran ini didengungkan di British Heart Foundation, yang juga mendanai penelitian ini.

Profesor Jeremy Pearson, direktur medis asosiasi di British Heart Foundation, mengatakan bahwa hanya dengan ‘merampingkan’ dosis simvastatin mungkin bukan pilihan terbaik.

Beliau mengatakan, “Kita tahu bawa kolesterol adalah faktor resiko utama untuk penyakit jantung – mengurangi kolesterol berarti mengurangi resiko serangan jantung. Namun belum jelas apakah dengan mengurangi kolesterol lebih banyak dapat mengurangi resiko lainnya.”

Sumber : saidaonline
Halaman :
1

Ikuti Kami