Gampang ditebak semua pernak-pernik simbolik yang berhubngan dengan hari besar yang sedang dirayakan dimanapun pasti laku keras. Jika menjelang HUT RI batang pohon pinang terjual laris, jika Natal menjelang pastilah pohon Cemara akan diburu apalagi di Eropa dan Amerika Serikat.
Selain terus menghidupkan roda perkonomian tetap bergulir pada masa liburan, masyarakat yang merayakan natal sangat membutuhkan Cemara yang akan dirubah menjadi pohon terang, dan mengumpulkan seluruh keluarga berkumpul, berdoa, dan saling menguatkan didalam Tuhan Yesus.
Di College Park Trees, misalnya, sekira sepertiga dari persediaan pohon telah dijual. Ditargetkan pada penjualan pohon Natal hari Minggu ini harus menjadi hari yang terbesar. "Mungkin 300 pohon atau lebih telah terjual," kata Jake Krauklis, pemilik toko di Princeton Street, Orlando.
Menurut Asosiasi Pohon Natal Nasional, lebih banyak orang mengaku mereka akan membeli pohon asli tahun ini. Kelompok itu disurvei setelah musim liburan tahun lalu. Mereka mengharapkan warga Amerika Serikat (AS) membeli antara 32 juta dan 38 juta pohon, dibandingkan dengan tahun lalu yang berjumlah 28,2 juta. "Kita akan melihat apakah itu akan menjadi kenyataan. Itu akan menjadi tahun yang sehat bagi industri kami," ujar Rick Dungey bersemangat.
Tak terkecuali yang asli, penjual pohon buatan juga optimis. The American Christmas Tree Association mengatakan pedagang biasanya menjual sekira 12 juta pohon buatan dalam setahun. "Bahkan dalam ekonomi sulit, konsumen masih akan menghabiskan uang untuk hal-hal yang sangat penting bagi mereka dan keluarga mereka, termasuk pohon Natal," kata Jami Warner, direktur eksekutif kelompok itu, seperti dikutip dari orlandosentinel.com, Sabtu (4/12/2010).
Semangat Natal dan antusiasme yang besar harus dihidupkan dan ditunjukan siapapun yang merayakannya. Hari kelahiran Yesus Kristus sejak dahulu dirayakan selain untuk peringatan dan ucap syukur juga sebagai hari dimana keluarga dapat berkumpul bersama lagi menikmati hari damai dan kemurahan Tuhan.