Ketika Seni Mempersatukan Israel dan Palestina

Internasional / 5 December 2010

Kalangan Sendiri

Ketika Seni Mempersatukan Israel dan Palestina

Lois Official Writer
2945

Jika kita melihat berita tentang persengketaan antara Israel dan Palestina yang terus menerus, mungkin kita akan pesimis bagaimana kedua negara ini dapat bersatu. Namun, di balik konflik keduanya yang berkepanjangan hingga turun temurun tersebut, tak membuat rasa ingin tahu salah satu dari keduanya padam untuk memahami dan damai satu sama lain. Rasa ingin tahu seperti apakah itu? Jawabannya adalah budaya seni.

Benar anggapan orang yang menilai bahwa musik memang tidak mengenal sekat dan batas serta konflik. Inilah yang terjadi di antara mereka. Laki-laki dan perempuan Palestina ini tengah mempelajari seni budaya Israel. Para kawula muda Palestina dari Akademi Kirklees di Dewsbury ini tengah menikmati pengalaman mereka untuk menyelami budaya dan kehidupan Yahudi selama seminggu. Bahkan mereka sangat tersentuh ketika menyaksikan film Holocaut, yang berjudul The Boy in The Striped Pyjamas.

Film itu adalah film yang menceritakan berbagai aktivitas bangsa Yahudi, termasuk tarian tradisional dan modern Israel, lukisan jendela kaca, dan Hindu Yoga. Selain itu, kawula muda yang terdiri warga Palestina itu juga belum pernah bertemu dengan orang Yahudi, namun di kesempatan ini mereka dapat bertemu. Ketika bertemu, suasana pun terlihat cair dan tidak kaku, bahkan lebih menarik dari yang dibayangkan sebelumnya. Dalam kesempatan ini, dibuka kesempatan untuk dialog dan saling memberikan pertanyaan, termasuk mengeksploitasi terkait sejarah geografis dalam konteks Israel yang lebih modern.

Israel dan Palestina mungkin punya perbedaan sehingga menimbulkan konflik berkepanjangan tapi ada hal-hal yang juga dapat menyatukan mereka. Mestinya kita tahu, bahwa setiap dari negara punya prinsipnya sendiri-sendiri dan begitu juga setiap pribadi. Tapi jika kedamaian ingin terjadi, maka dua hal yang berlainan harus diselaraskan.

Sumber : republika/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami