Menerobos Batasan Kehidupan

Career / 1 December 2010

Kalangan Sendiri

Menerobos Batasan Kehidupan

Puji Astuti Official Writer
4104

Percayakah Anda bahwa setiap orang memiliki apa yang dibutuhkan untuk mencapai potensinya?  Namun banyak orang gagal mencapai potensinya karena mereka gagal meyakini bahwa mereka mampu dan mereka memiliki segala sumber daya yang dibutuhkan untuk berhasil mencapainya.

Thomas Alfa Edison pernah berkata, “Jika kita melakukan semua hal yang kita mampu lakukan, kita secara harfiah akan mengejutkan diri kita sendiri.” Namun seringkali, tidak adanya keyakinan untuk melakukan semua hal yang mampu dilakukan itulah yang membatasi kehidupan seseorang.

Dalam bukunya The Secret of Staying in Love, John Powell menuliskan, diperkirakan manusia rata-rata hanya mencapai 1 persen dari potensinya. Bertolak dari hal ini, Anda bisa bayangkan bahwa ada 99 persen potensi yang belum dimaksimalkan dan dipendam hingga hari kematian seseorang.

Apa sebabnya kita tidak bisa mengeluarkan 99 persen potensi kehidupan kita? John C Maxwell dalam bukunya Talent Is Never Enough menyatakan bahwa hal ini terjadi karena kita membatasi diri sendiri. “Hidup yang sebenarnya sudah cukup sulit. Kita menjadikannya lebih sulit saat kita memberikan batasan-batasan tambahan pada diri sendiri,” demikian tulis Maxwell.

Jika Anda membuat batasan pada apa yang tidak bisa Anda lakukan, maka Anda juga telah membuat batasan atas apa yang bisa Anda lakukan. Pada hal dalam kehidupan ini, tidak ada apapun yang bisa mengukur potensi manusia.

Jika Anda masih mendengar dimana ada seseorang yang memecahkan rekor baik yang dibuat oleh dirinya sendiri maupun olrh orang lain, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada seorangpun yang telah mencapai potensi maksimalnya. Selama orang tersebut masih mau mendorong dirinya untuk mencapai sesuatu yang lebih baik lagi, maka ia akan mencapainya.

Sama seperti cerita burung rajawali yang dibesarkan oleh induk ayam, jika rajawali itu tidak pernah mendorong dirinya untuk terbang tinggi, maka dirinya tidak akan pernah menyadari jati dirinya sebagai rajawali. Demikian juga manusia yang tidak mendorong dirinya untuk mencapai potensi maksimalnya, ia akan kehilangan jati dirinya yang sebenarnya.

Tentang potensi yang tersimpan dalam diri manusia yang luar biasa ini, kita bisa merenungkannya dari apa yang firman Tuhan katakan dalam Mazmur 8:4-6, “apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:”

Anda bisa bayangkan, dalam ayat 6 dikatakan “segala-galanya telah Kauletakkan dibawah kakinya.” Apa arti segala-galanya ini? Menurut saya ya, semuanya, semua hal yang bisa kita capai.

Jadi, apa yang bisa membatasi diri Anda dalam mencapai potensi maksimal Anda hari ini? Diri Anda. Langkah pertama untuk mengubahnya adalah meyakini bahwa Allah telah memberikan semua yang Anda butuhkan untuk mencapai potensi maksimal Anda itu. Mengkutip tulisan John C Maxwell, hal ini semoga bisa menjadi peringatan keras bagi kita: “Tidak mencapai potensi Anda adalah suatu tragedy nyata.” Jangan biarkan ini terjadi.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami