Kehidupan Yandri dan istrinya selalu bertengkar setiap hari, Yandri pernah memegang pisau dan menancapkan pisau itu ke kursi tempat istrinya sedang duduk. Anaknya juga sering dipukuli, malah waktu bayi sering dibanting ke tempat tidur. Anaknya selalu minta tolong tapi bukan pertolongan yang diberikan Yandri tapi malah pukulan.
Ternyata, perbuatan Yandri ini merupakan hasil dari didikan orangtuanya waktu dia masih kecil. Ayahnya pun tak pernah tanggung-tanggung kalau memukul Yandri. Ibunya yang sering membela dia malah kena pukul sampai biru lebam.
“Hanya secara tubuh saya menganggap dia bapak saya, tapi tidak secara jiwa sudah tidak menganggap lagi. Dalam hati saya berkata bahwa suatu saat saya akan mencelakai bapak saya.” Begitu kisah Yandri.
Sebagai pelampiasannya, dia sering tawuran di terminal. Dia lari di antara angkot-angkot demi melarikan diri dari pengejarnya, untungnya dia sadar tidak menantang preman terminal tersebut, karena kalau tidak, kemungkinan dia sudah ditusuk-tusuk.
Tidak hanya itu, dia juga berani berdagang video porno. Dari SMA negeri sampai SMA swasta dikenal olehnya dan orang kenal padanya. Itu ladangnya untuk menjual video porno. Bahkan pernah, dia menjual video tersebut kepada gadis SMP. Banyak kehidupan yang dia rusak melalui video porno ini.
Bukannya tobat, kehidupan Yandri malah semakin menjadi-jadi. Dia diajak teman-temannya untuk menonton ‘blue film’ tersebut, yang ternyata di sana juga sudah ada gadis SMA yang ikut nonton. Mereka nonton film tersebut sambil mabuk-mabukan. Dalam keadaan setengah sadar itulah, Yandri melakukan apa yang seharusnya belum dilakukan. Pada saat itu, Yandri merasa enjoy saja, karena sifat gadis itu pun sepertinya sudah biasa melakukan hal tersebut. Setelah itu, mereka bersikap biasa. Itulah yang dialami Yandri terus menerus.
Namun, hatinya hancur ketika dia dinyatakan tidak lulus SMA. Dia kembali ke rumah orangtuanya dan di sana dia ditolak lagi oleh orangtuanya. Dia diusir dan disuruh ke kampung halaman. Benci yang dia rasakan terhadap ayahnya. Akhirnya, dia ke kampung halaman tempat kakek neneknya berada. Di sana, dia dianjurkan oleh kakeknya untuk sekolah lagi. Setelah lulus SMU, Yandri kursus komputer sehingga akhirnya dia mendapatkan pekerjaan.
Dua tahun kemudian, Yandri kembali hancur, lebih hancur lagi daripada sebelumnya. Mulai dari perzinahan sampai perjudian dilakonkan oleh Yandri. Walau sudah menikmati kesenangan duniawi, dia tidak merasakan kebahagiaan. Akhirnya dia sadar dan menikah, berharap pernikahannya dapat menyelamatkannya.
Pasangannya begitu perhatian, kalau diajak ngomong nyambung. Itulah awal pernikahan Yandri. Namun, pada akhirnya Yandri berubah tingkah lakunya. Dia mulai memukuli istrinya. Hari-hari mereka diisi pada pertengkaran demi pertengkaran. Anaknya pun dipukuli, seperti dulu Yandri dipukul oleh ayahnya. Dia tidak ingin seperti ayahnya, tapi malah lebih parah dari ayahnya.
Suatu hari, anaknya sakit diare dan muntah-muntah ketika dikasih air minum. Yandri yang kesal karena anaknya selalu muntah, akhirnya membiarkan sang anak sehingga mengalami dehidrasi. Kelalaian Yandri ini menyebabkan anaknya terkapar koma.
Yandri mengingat kelakuan buruknya pada anaknya. “Tuhan, hari ini saya mau berubah. Tolong Tuhan, bagaimana caranya agar saya berubah? Saya mau bertobat, saya sungguh-sungguh mau berubah.”
Ketika Yandri selesai mengambil resep, dia melihat semua yang menunggu sedang menangis. Dia shock. Dia menangis saat itu juga. Dia membayangkan perlakuannya yang begitu kasar. Dan sedihnya, dia tidak bisa lagi meminta maaf kepada anaknya. Anaknya sudah meninggal. Sang istri pun memintanya untuk pergi meninggalkannya.
“Saya sempat bertanya-tanya kepada Tuhan, saya kan ingin bertobat, kok malah anak saya dipanggil?” Di situ, Yandri ditegor oleh Tuhan. Inilah akibat perbuatan Yandri sendiri. Yandri menangis dan menangis. Akhirnya, dia mengambil sebuah keputusan besar dalam hidupnya.
“Tuhan, saya mau berubah.. 100% saya mau berubah. Apapun yang berbau rohani saya mau ikut.” Begitu tekad Yandri. Dia mengikuti camp yang diajak oleh temannya. Di situ dia mengalami kehancuran hati. Dia begitu sedih…sepertinya semua dosa masa lalunya di putar ulang dari awal sampai dia kehilangan anaknya. Di situlah dia mengakui semua dosa yang dia perbuat, dan dia diajarkan untuk mengasihi dan mengampuni ayahnya.
Sempat terlintas dalam pikirannya, untuk apa mengasihi ayahnya yang tidak pernah bertanggung jawab dan bersikap kejam padanya. Di pernikahannya pun, ayahnya tidak datang. Yandri bergumul dan akhirnya mendapatkan pengampunan itu.
“Seorang pria harus menjadi sumur, namun dia tidak akan menjadi sumur yang baik bila tidak ada pengampunan.” Begitu pemikiran Yandri.
Hubungan Yandri dan orang-orang terdekatnya pun berubah. Dia bisa ngomong-ngomong dengan ayahnya. Istrinya merasakan kebahagiaan ketika melihat Yandri berubah. Dia tidak lagi berlaku kasar, bahkan merokok pun tidak.
Bukan hanya kehidupan Yandri dipulihkan Tuhan, bahkan perekonomian keluarga pun berkembang pesat. Bahkan setahun kemudian, dia dikarunia anak kembar oleh Tuhan. “Sekarang dia baik banget. Sama anak juga perhatian, sayang, pokoknya perhatian banget deh. Malah sekarang dikasih dua (anak)…”
“Walaupun saya jahat, sekalipun saya berdosa, Tuhan tetap punya rencana yang baik pada saya. Pokoknya Tuhan itu segala-galanya buat saya.” Kata Yandri mengakhiri kisah hidupnya bersama Tuhan. (Kisah ini ditayangkan di Solusi Life O'Channel pada tanggal 30 November 2010)
Sumber Kesaksian :
Yandri Manopo dan Dhen Muliani Tobing
Sumber : V100517154056