Anda berkencan dengan pria yang sangat tampan. Anda berdua saling merasakan daya tarik yang membangun. Apa yang akan Anda lakukan? Sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk mengambil keputusan! Sangat sulit untuk berpikir ketika gairah sedang menguasai Anda. Anda harus memutuskan sebelum mulai berkencan akan batasan-batasan yang Anda miliki.
1. Jangan Memilih Yang Tidak Seimbang
Pahami 2 Korintus 6:14 dengan serius.
Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Jika Anda berpacaran dengan seseorang yang tidak memiliki hubungan pribadi dengan Kristus, Anda sedang bermain dengan api. Jika Anda jatuh cinta, apa yang akan Anda lakukan? Jangan biarkan hubungan itu berkembang ke arah fisik dan berharap untuk dapat menghentikannya nanti.
2. Kenakan Perlengkapan Senjata Allah Setiap Hari
Anda membutuhkan semua bantuan yang bisa Anda dapatkan untuk menghadapi dunia hari-hari ini. Apakah Anda meluangkan waktu pribadi bersama dengan Tuhan? Apakah Anda bergantung kepada-Nya untyuk memenuhi kebutuhan cinta dan keamanan Anda? Anda dapat menahan godaan jika Anda mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah (Efesus 6:10-20).
3. Letakkan Ketaatan Melebihi Gairah
Tidak semua kebenaran itu terasa enak. Bahkan, perasan enak dapat kita rasakan saat melakukan dosa. Rasanya sangat luar biasa bagi kita untuk menyerah pada gairah. Namun, otoritas Kristus perlu lebih diutamakan daripada dorongan fisik Anda. Masyarakat sosial menyarankan Anda untuk menyerah pada momen-momen tertentu, namun Kristus meminta Anda untuk selalu taat kepada firman-Nya.
4. Sopan Dalam Berekspresi Secara Fisik
Sentuhan fisik (keintiman) harus sesuai dengan komitmen. Hubungan fisik akan menjadi sesuatu yang tidak berarti ketika Anda melakukannya saat masih dalam status bertunangan. Sentuhan fisik harus berada di dalam konteks untuk menciptakan sebuah hubungan yang bermakna, dan tidak dicemari untuk kepuasan akan kebutuhan pribadi.
5. Batasan Harus Ditetapkan Bersama
Kedua pasangan harus bertanggung-jawab untuk menetapkan batasan. batasan yang ditetapkan kedua belah pihak akan menjaga cerminan dari kedewasaan kedua belah pihak.
6. Periksa Motif Pribadi Anda
Apa yang menjadi motivasi Anda – kekuasaan dan kontrol, memuaskan ego Anda sendiri, memenuhi kebutuhan diri sendiri, atau kasih sayang yang tulus?
7. Apakah Hubungan Fisik Mendominasi Hubungan?
Jika dimensi sosial, emosi dan spiritual hilang atau kurang, Anda berada di luar keseimbangan. Jika Anda tidak tahan dengan orang tersebut tetapi memiliki hubungan fisik yang terlalu jauh, pikirkan kembali hubungan Anda.
8. Lebih Sedikit Lebih Baik
Jika seseorang merasa tidak nyaman dengan semua jenis ekspresi fisik, maka jangan lakukan hal itu. Anda harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Jangan paksakan kencan Anda dengan sesuatu yang menbuat pasangan Anda merasa tidak nyaman.
9. Dipandu Oleh Kasih VS Nafsu
Kasih adalah buah Roh. Dari kasih datang penguasaan diri. Bertindaklah dalam kasih, bukan nafsu.
10. Izinkan Roh Kudus Untuk Mengarahkan Dan Menuntun Anda
Jika Anda merasa dihukum karena perilaku tertentu, maka hentikan untuk melakukan hal itu.
Catatan Khusus: Jika Anda masih remaja, Anda harus menghormati orangtua dan menghargai nasehat mereka (Efesus 6:2-3). Anda tunduk pada otoritas orangtua. Jangan menjadi aktif secara seksual hanya karena Anda sudah dapat melakukannya.
Sumber : cbn.com