Atiqtuq Ciptakan Manga Kisah-Kisah Alkitab

Internasional / 17 November 2010

Kalangan Sendiri

Atiqtuq Ciptakan Manga Kisah-Kisah Alkitab

Lois Official Writer
3437

Alkitab adalah paket lengkap antara laga, penjahat, dan para pahlawan, ‘bumbu’ yang lengkap untuk sebuah manga seri laga, kata satu penerbit manga Kristen. Manga atau komik Jepang, adalah cara untuk menarik perhatian anak muda dalam kisah-kisah Alkitab dan iman. Di lain sisi, manga juga menyediakan hiburan yang bersih buat mereka, kata Jonathan Lin, pendiri Atiqtuq, yang mempublikasikan manga Kristen.

Atiqtug, didirikan pada awal 2010, telah menerbitkan rasul Paulus dan Yudith, seorang janda muda dan cantik yang melawan musuh yang menduduki kotanya. Yudith lebih terkenal di antara umat Katolik daripada umat Kristen. “Saya selalu ingin membangun bisnis saya dan yang berdampak pada kehidupan sosial dengan cara yang positif,” kata Lin. “Media sangat penting dan bisa digunakan untuk menjangkau pembaca muda.”

Lin tumbuh dengan mengunjungi sepupunya yang tinggal di Jepang dimana dia menyaksikan semua kecintaan yang gila terhadap anime dan manga Jepang. Setelah keluar dari perusahaan bisnis dunia, Lin merasa bahwa dia bisa memulai mendirikan perusahaan yang bisa mengkombinasikan kepopuleran manga dengan kisah Alkitab.

Kebanyakan pelanggannya berada di Amerika Serikat, tapi ada beberapa pesanan yang datangnya dari Australia, Brazil, Jerman, Inggris Raya, dan Jepang, katanya.

Pembacanya biasanya berkisar antara delapan sampai 13 tahun, dimana biasanya justru para orangtua yang memesan buku online tersebut untuk anak-anak mereka. “Untuk waktu yang lama saya terkungkung di antara apa yang dunia harapkan dari saya dalam usia tertentu saya atau melakukan hal tertentu yang saya sukai dalam kehidupan saya daripada apa yang harus saya kerjakan,” kata Lin yang menceritakan perjalanannya menemukan Atiqtuq. “Tidaklah memuaskan dan lengkap (dalam menjalani bisnis dunia” begitu salah satu kisahnya.

“Saya tidak pernah merasa puas dengan karir yang lain kecuali sekarang,” katanya. Dia memulai perusahaannya dengan uang simpanannya sendiri dan bekerja selama 14 jam sehari. “Meskipun kerja itu berat dan saya tidak menghasilkan banyak uang sebanyak yang saya gunakan, tapi ada rasa damai bahwa inilah yang harus saya lakukan.”

Kata Atiqtuq (ah tick took) digunakan oleh suku Inuit Kanada untuk menggambarkan waktu dimana bayi beruang kutub meninggalkan sarangnya dan mengikuti sang ibu untuk perjalanan pertama mereka ke Teluk Hudson. Perusahaan itu mengatakan bahwa mereka akan membawa para pembaca melakukan perjalanan melalui kisah-kisah luar biasa tentang kepahlawanan yang sesungguhnya. Saat ini, perusahaan tersebut berencana untuk menerbitkan kisah tentang Nuh, Daud dan Goliat, Yakub dan Ester tahun 2011.

Sumber : christianpost/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami