“Apa yang sebenarnya terjadi dengan kehidupan seks kami?” Tuhan menciptakan seks dan saya yakin Tuhan menciptakannya bagi kesenangan kita dan juga untuk prokreasi.
Meskipun seks jelas mendatangkan kesenangan, namun cukup mengejutkan karena banyak pasangan yang telah memiliki segalanya namun mengabaikan hubungan seksual mereka. Untuk alasan inilah saya berpikir penting bagi kita untuk mengecek nadi seksual kita.
Ketertarikan saya pada topik ini muncul setelah menerima banyak pertanyaan mengenai ‘apa yang normal’ dalam hubungan pernikahan ketika sudah menyangkut seks. Banyak pasangan yang bertanya kenapa hubungan seksual mereka semakin mendingin dan akhirnya menghilang setelah memulainya dengan semangat yang berapi-api.
Saya tidak berniat menjadikan artikel ini tabu, atau tidak menyajikan informasi yang eksplisit. Sebaliknya, saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan yang sulit. Saya ingin kita dapat mengatasi masalah yang sudah merajalela bagi banyak pasangan dan perlu untuk membicarakan hal ini. Baru-baru ini saya menerima surat dari seorang istri mengenai topik ini.
Dear Dr David, saya telah menikah dengan suami saya selama 15 tahun dan telah memiliki tiga orang anak. Ketika kami baru saja menikah, kami sangat menikmati setiap aktivitas seksual kami. Kami sepertinya sangat cocok satu dengan yang lain, menikmati kesenangan bersama-sama dan saling menghormati batasan masing-masing.
Namun selama lima tahun terakhir, suami saya menunjukkan penurunan minat dalam aktivitas seksual. Bahkan selama berbulan-bulan salah satu dari kami bisa tidak menunjukkan minat seksual sama sekali. Ketika saya mencoba membicarakan hal ini dengannya, ia membuat banyak alasan. Suami saya berjanji untuk memperbaiki hal itu, namun tidak pernah dilakukannya.
Saya semakin curiga. Saya menjadi bertanya-tanya apakah dia telah berselingkuh. Suami saya bersumpah bahwa ia tidak melakukannya, tapi apalagi yang bisa saya pikirkan. Dia tidak lagi tertarik kepada saya meskipun saya terus berusaha membuat diri saya menarik. Apa masalahnya? Apakah itu karena sesuatu yang telah saya lakukan, atau memang biasa bagi kaum pria untuk kehilangan minat ketika mereka memasuki usia paruh baya? Saya mulai meragukan suami saya sendiri, meragukan diri saya, dan pada akhirnya kecerdasan saya. Tolong saya.
Pertanyaan ini sangatlah baik. Banyak istri dan juga suami yang bertanya-tanya apa yang terjadi pada kehidupan seks mereka. Mari pertimbangkan beberapa kemungkinan, dan kemudian saya ingin mengungkapkan topik ini secara terbuka kepada pasangan lain untuk mengomentari pengalaman mereka.
Ya, sangatlah mungkin energi seksual itu berkurang seiring dengan pertambahan usia pernikahan, tetapi keprihatian Anda akan hal ini akan membuat Anda waspada. Kondisi ini sebenarnya merupakan sebuah mitos yang dipercaya banyak pasangan bahwa karena Anda mendekati usia paruh baya, maka kehidpan seks Anda pun akan menderita. Penelitian menunjukkan bahwa hal ini tidaklah benar.
Anda mengalami masalah yang serius dan Anda harus memulainya dengan mendapatklan diagnosa yang akurat. Seperti masalah lainnya, diagnosa yang akurat mengarah ke solusi yang efektif.
Ketika mengalami masalah seksual, berikut adalah beberapa pertanyaan yang harus ditelaah oleh setiap pasangan:
Jawaban Anda atas pertanyaan-pertanyaan di atas akan membantu untuk mendapatkan diagnosa yang akurat.
Setelah menentukan apakah memudarnya hubungan seksual Anda berakar dari masalah fisiologis atau emosional, maka penyebab inipun dapat membantu Anda berkomitmen untuk menjalani solusinya. Sedapat mungkin pasangan Anda harus terlibat dalam mencari diagnosa yang akurat lalu melangkah maju bersama dengan solusi.
Jika masalahnya adalah fisiologis, ada solusinya. Seorang spesialis dapat membantu dalam menemukan obat yang tepat atau obat untuk membantu mengatasi masalah ini.
Sebagian besar masalah seksual berasal dari masalah dalam hubungan pernikahan. Ketegangan yang berlebihan, kesibukan, konflik yang tidak terselesaikan, kemarahan dan masalah relasional lainnya yang menciptakan jarak. Jarak sebenarnya tidak kompatibel dengan keintiman – terutama keintiman seksual. Capailah kesepakatan untuk memperbaiki masalah yang menyebabkan jarak ini.
Penelitian menunjukkan bahwa hubungan seksual yang semakin kuat terjadi ketika kedua pasangan berkomitmen untuk menjaga hubungan mereka penuh dengan kejutan, kelembutan dan petualangan. Tidak ada tempat bagi kebosanan di kamar tidur yang dinamis – rasa bosan seringkali menjadi pemicu sekaratnya hubungan seksual antara pasangan suami istri.
Sumber : Dr. David Hawkins - cbn.com