Menjadi Jomblo Bersinar!

Single / 15 November 2010

Kalangan Sendiri

Menjadi Jomblo Bersinar!

Lestari99 Official Writer
6114

Jomblo adalah bagian dari demografi – pria dan wanita usia subur tanpa anak – dan presentasinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Bagaimana pernikahan dapat berinteraksi dengan kelompok penting yang terus berkembang ini dengan cara yang dapat mereka hargai?

Menghilangkan Label Kesepian

Jomblo identik dengan label kesepian. Menurut definisi, jomblo berarti hanya terdiri dari satu bagian. Menjadi jomblo seringkali mendoakan belahan jiwa di luar sana yang jauh dari kenyataan. Namun, apakah dengan tidak menikah akan menjadikan para jomblo memiliki iman yang terpisah, tak tersentuh dan sendirian? Jika ya, ini berarti para jomblo tidak bergabung dengan siapa dan apapun juga.

Di dalam Kristus, hal ini tidak terjadi. Tidak ada yang lebih jauh dari kebenaran! Sekali seseorang memberi hidup mereka kepada Tuhan Yesus, mereka akan bersatu dengan Tuhan, tidak akan pernah sendirian lagi. Kitab Mazmur menjelaskan, “Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara” (Mazmur 68:7).

Menghormati Kekuatan Jomblo

Pikirkan hal ini, apakah mudah untuk hidup sebagai seorang jomblo di tahun 2010 ini? Tidak juga! Di saat jomblo semakin banyak di bumi ini, menjadi jomblo pun bukan hal yang mudah. Dibutuhkan kekuatan tujuan untuk meredam gangguan dan hidup dengan standar Ilahi.

Rasul Paulus merupakan salah seorang teladan yang sangat baik dalam hal ini. Murid ini, yang tetap bertahan sebagai seorang jomblo, bertanggung jawab untuk membagikan kebenaran yang berpengaruh terhadap pembenaran, penebusan dan rekonsiliasi dari jutaan orang. Pengaruh yang dibawanya pada pemikiran Kristen telah berdampak pada tubuh Kristus dari generasi ke generasi.

Hanya sedikit yang akan membantah dampak dari pengikut Yesus yang tidak menikah ini atas apa yang telah dilakukannya di bumi. Inilah pandangan Paulus tentang jomblo dan pernikahan:

Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin, tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya. Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak. Hal ini kukatakan kepadamu sebagai kelonggaran, bukan sebagai perintah. Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku; tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini (menjadi suami atau istri), yang lain karunia itu (karunia jomblo). Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku.1 Korintus 7:1-8

Terhubung Dengan Komunitas Jomblo

Karena populasi jomblo cenderung meningkat akhir-akhir ini, maka gagasan bahwa orang Kristen jomblo sebenarnya tidak benar-benar sendirian merupakan suatu hal yang signifikan. Orang Kristen jomblo menyatu dengan tujuan hidup yang daripada Tuhan. Salah seorang jomblo Kristen, Tina Barta, merefleksikan kebenaran ini. Dengan bijak Tina mengatakan, “Saya berhubungan dengan Kristus. Ya, saya memang jomblo, tapi saya mengejar Kristus dan Dia mengejar saya.”

Mengejar Tuhan merupakan kunci dasar dalam kehidupan setiap orang percaya, terlepas dari status pernikahan yang dimilikinya. Sebagaimana kita mengesampingkan perbedaan dan menyadari bahwa setiap kita satu di dalam Tuhan, kita lebih dimampukan untuk mengasihi satu sama lain sebagaimana Kristus telah mengasihi kita.

Pepatah lama mengatakan rantai yang bersatu adalah rantai yang kuat. Sebuah rantai, dalam hal ini dapat digambarkan sebagai rangkaian orang Kristen yang dihubungkan bersama untuk tujuan umum membangun seluruh tubuh Kristus.

Dalam kitab Roma, Paulus berkata, “Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.” (Roma 15:5-6)

Gagasan Pelayanan:

1. Lingkupi teman-teman jomblo Anda dengan lingkungan sosial yang nyaman. Biarkan mereka tertawa terbahak-bahak dan menjadi diri mereka sendiri. Dalam suasana yang santai, mereka mungkin akan mengungkapkan keprihatinan mereka kepada Anda.

2. Menurut Paulus, jomblo yang bahagia adalah anugerah. Hargai karunia dan talenta unik ini yang telah diberikan Tuhan kepada rekan-rekan jomblo Anda dengan menghormati minat yang tulus dalam perjalanan rohani mereka bersama dengan Tuhan. Anda akan terkejut dan benar-benar diberkati dengan kekayaan kebijaksanaan yang mereka tawarkan kepada Anda.

3. Terhubung bersama untuk membagikan kasih Tuhan. Gereja biasanya membagi jemaat menjadi kelompok-kelompok kecil seperti kelompok yang berpasangan, orangtua, pemuda, lansia dan jomblo. Itu semua baik sepanjang kita mengingat bahwa kesatuan yang Tuhan Yesus bawa bagi semua kelompok dan golongan – termasuk jomblo yang bersinar dan juga pasutri yang mengagumkan.

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami