Wisatawan Rohani Makam Yakobus Meningkat Tajam

Internasional / 6 November 2010

Kalangan Sendiri

Wisatawan Rohani Makam Yakobus Meningkat Tajam

Lois Official Writer
6009

Sewaktu Gereja Katolik Roma mengalami skandal dan menurunnya jumlah jemaat, Paus Benediktus XVI melihat bahwa popularitas salah satu tradisi Kristen yang diketahui sejak satu abad dahulu menanjak tinggi. Rute Jalan Santo Yakobus, dimana ujungnya berakhir di kota Spanyol, Santiago de Compostela, menarik banyak pengunjung.

Dan disana tidak hanya mereka yang mencari hal-hal rohani, orang yang mulai dikenal di Spanyol sebagai Camiro de Santiago sejak jaman Abad Pertengahan, tapi juga pertumbuhan pesat orang-orang pendatang pada umumnya yang mencari hal-hal baru untuk rohani mereka.

“Dalam masyarakat Barat ada kekosongan dalam nilai moral mereka, jadi orang mencari sesuatu, sesuatu yang berbeda, yang bisa mengisinya,” kata Romo Jenaro Cebrian Franco (76), orang yang mengurus pusat wisata rohani ini dalam waktu enam tahun terakhir.

Jalan Camino ini tidak hanya terdiri dari satu jalan, tapi beberapa jalan, dimulai dari suatu daerah di Perancis dan Spanyol dan berakhir di Santiago, dimana berdirinya Katedral Katolik Roma abad ke-12 dan dipercaya merupakan katedral yang didirikan untuk memperingati Santo Yakobus.

Santiago merupakan tempat wisata paling rohani untuk umat Kristen setelah Yerusalem dan Roma, telah menarik banyak peziarah sejak lebih dari 1.000 tahun yang lalu. Ketertarikan masyarakat dunia kepada Santiago dimulai ketika Paus John Paul II mengunjungi Santiago pada tahun 1982 dan 1989.

Tahun 1992 jumlah peziarah hanya 10.000, namun di tahun 1993 menjadi 99.000 dan di tahun 2004 menjadi 180 ribu orang. Sejak Januari 2010, menurut data yang terkumpul, ketika Tahun Kudus diadakan setiap tanggal 25 Juli, jumlah peziarah sekitar 260 ribu orang.

Setelah melewati jalan-jalan Camino, para peziarah akan kelelahan tapi sangat gembira di pusat peziarah, dalam sebuah rumah tua dekat jalanan kota, banyak yang kakinya lecet atau membawa beban berat, dan bertukar cerita tentang pengalaman mereka. Mereka lalu akan berdiri dalam antrian, kadang untuk beberapa jam lamanya, untuk mendapatkan Compostela, atau sertifikat, yang menyatakan bahwa mereka telah berjalan setidaknya 100 kilometer atau malah telah mengelilingi dua kali jarak tersebut.

Setelah itu, mereka akan menunggu di luar katedral hanya untuk menyentuh patung Santo Yakobus. Tapi tidak dari mereka semua adalah orang percaya. Diperkirakan ada sekitar 5.61 persen sampai dengan 9.81 persen merupakan orang-orang yang benar-benar belum percaya Yesus. Romo Jenaro mengatakan bahwa kunjungan Paus ke Spanyol nanti, juga ingin menjadi seorang peziarah di makam Santo Yakobus ini.

Sumber : asiaone/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami