Para peneliti Amerika Serikat mengatakan mereka berniat merekam dan menerjemahkan mimpi secara elektronik. Dalam tulisan di jurnal Nature para pakar di California mengatakan telah mengembangkan sistem yang mampu merekam aktivitas otak secara terperinci.
Mereka menjelaskan tujuan yang ingin dicapai oleh para peneliti bukan untuk mencampuri tetapi mencari tahu bagaimana dan mengapa manusia bermimpi. Selama berabad-abad manusia berupaya menafsirkan dan memahami mimpi. Orang-orang Mesir kuno memahami mimpi sebagai pesan Tuhan. "Kami ingin bisa membaca mimpi yang kita alami," kata Dr Moran Cerf, ketua tim peneliti.
Mengapa kita bermimpi? "Belum ada jawaban yang jelas mengapa kita bermimpi," kata Dr Cerf. "Dan salah satu pertanyaan yang ingin kita jawab adalah kapan persisnya kita menciptakan mimpi ini."
Dalam penelitian ini, para ilmuwan memetakan sel-sel otak mana yang aktif ketika para relawan diminta untuk memikirkan objek atau konsep-konsep tertentu. Misalnya, ketika seorang relawan sedang memikirkan atau membayangkan Marilyn Monroe, ada sel khusus di otak yang aktif.
Hal yang sama berlaku ketika relawan diminta memikirkan Bill dan Hillary Clinton, Menara Eiffel, dan beberapa selebriti. Para ilmuwan sekarang berharap bisa memetakan gelombang otak dari para relawan yang tidur dan mengaitkan data tersebut dengan mimpi yang dialami oleh para relawan.